Liputan6.com, Kiev - Seorang warga negara Amerika Serikat tewas di kota Chernihiv, Ukraina utara, saat menunggu antrean roti di tengah serangan Rusia ke Ukraina, kata keluarganya pada Kamis 17 Maret.
"Saudaraku Jimmy Hill terbunuh kemarin di Chernihiv, Ukraina. Dia sedang menunggu di antrean roti dengan beberapa orang lain ketika mereka ditembak mati oleh penembak jitu militer Rusia," kata saudara perempuan Hill dalam sebuah posting Facebook.
"Tubuhnya ditemukan di jalan oleh polisi setempat," tulisnya, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (18/3/2022).
Advertisement
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keadaan yang menyebabkan kematiannya.
Postingan Facebook Hill sendiri memberikan gambaran sekilas tentang situasi di garis depan ketika dia berulang kali menulis tentang ledakan, kekurangan makanan, dan pengeboman hebat selama serangan Rusia.
"Pemboman hebat! Masih hidup. Makanan terbatas. Kamar sangat dingin," kata Hill dalam posting Facebook terakhirnya pada Selasa. Di postingan lain di hari yang sama, ia menulis bahwa "pengeboman semakin intensif".
Sehari sebelumnya, dia telah menulis bahwa "setiap hari orang dibunuh mencoba melarikan diri".
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Sipil Jadi Korban
Profil Facebook Hill mengidentifikasi dia sebagai guru di universitas di Kyiv dan Warsawa. Dia sebelumnya mengatakan di Facebook bahwa dia berada di Chernihiv dengan pasangannya untuk menerima perawatan medis. Dia adalah penduduk asli Minnesota.
Polisi di Chernihiv mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa seorang warga Amerika termasuk di antara mereka yang terbunuh oleh penembakan Rusia, tanpa mengungkapkan informasi lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga membenarkan bahwa seorang warga negara Amerika tewas tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa seorang warga negara Amerika terbunuh. Saya tidak memiliki rincian lebih lanjut untuk Anda selain itu," kata Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers.
Viacheslav Chaus, gubernur wilayah yang berpusat di kota garis depan Chernihiv, mengatakan 53 warga sipil telah tewas di sana dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara independen.Â
Namun, Rusia membantah menargetkan warga sipil.
Advertisement