Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang mulai menerima orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari negaranya yang sedang diserang Rusia. Mereka pun bisa datang tanpa perlu ada saudara atau kenalan dari dalam Jepang sebagai penjamin.
Selama konflik Rusia-Ukraina berlangsung, Jepang mengambil langkah tegas untuk berpihak dengan Ukraina, serta memberikan sanksi kepada Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan Kyodo, Sabtu (19/3/2022), hingga Rabu 16 Maret Jepang telah menerima 73 warga Ukraina yang evakuasi dengan penjamin. Kebijakan itu diubah atas pertimbangan krisis kemanusiaan.
Pada aturan terbaru ini, aplikasi visa telah dipermudah bagi orang Ukraina yang evakuasi. Mereka juga tak perlu menunjukkan bukti negatif COVID-19 selama masuk.
"Kita akan membuat pertimbangan-pertimbangan sehingga mereka bisa masuk tanpa masalah-masalah, termasuk terkait batas masuk," ucap Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Saat ini, Jepang memang masih ada pembatasan masuk, yakni 7.000 orang per hari karena COVID-19. Namun, orang yang evakuasi dari Ukraina tak akan masuk ke perhitungan kuota.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dapat Vaksin COVID-19
Pemerintah Jepang juga akan memberikan persediaan sehari-hari, serta pekerjaan, dan pendidikan bagi mereka di Jepang.
Tak hanya itu, pemerintah Jepang turut menyuntik vaksin COVID-19 bagi orang-orang yang evakuasi dari Ukraina.
PBB memprediksi dalam beberapa bulan ke depan lebih dari 4 juta orang yang harus berpindah akibat invasi Rusia akan membutuhkan pertolongan. Banyak dari para pengungsi pergi ke Polandia.
Sekadar catatan, para pengungsi Ukraina itu belum secara resmi mendapatkan status pengungsi dari Jepang. Status mereka saat ini adalah orang-orang yang evakuasi.
Advertisement