Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengatakan delegasi parlemen Ukraina dan Rusia dipastikan tidak hadir dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) 144 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali pada 20 Maret 2022.
"Sampai informasi saat ini, kita dengar mereka tidak hadir. Kita masih tunggu. Kita harap mereka hadir, tapi sampai saat ini Ukraina dan Rusia tidak hadir dalam Forum IPU 144 di Bali ini," kata Putu di Bali pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Baca Juga
Namun, Putu yang merupakan Anggota DPR asal daerah pemilihan (dapil) Bali ini mengatakan isu-isu tentang konflik Rusia dan Ukraina akan tetap menjadi bahasan dalam Sidang IPU 144 nanti.
Advertisement
"Sebab, ini menjadi perjuangan parlemen dunia untuk menegakkan kembali perdamaian untuk mengawal kembali isu-isu perdamaian dan isu - isu tentang hak asasi manusia," jelas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Isu Rusia-Ukraina Jadi Perhatian
Apalagi, kata dia, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden IPU Duarte Pacheco sudah menyampaikan akan mendorong perdamaian dan kedamaian di Eropa Timur. Selain itu, mendorong masyarakat Ukraina juga mendapatkan hak mengingatk kondisi mereka dalam keadaan tidak mudah.
"Ini harus ada gerakan bersama-sama dari negara-negara untuk mendorong sektor kemanusiaan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU), Duarte Pacheco mengatakan Indonesia dan IPU memiliki nilai-nilai yang sama yakni nilai demokrasi, dialog antarnegara, pentingnya penegakan hukum untuk masyarakat yang lebih baik. Terutama, isu yang diputuskan untuk dibahas dan dicarikan solusinya adalah perubahan iklim.
Selain itu, kata Pacheco, isu lain yang menjadi perhatian dunia yaitu konflik antara Rusia dengan Ukraina. Bahkan, Pacheco menegaskan tidak bosan untuk mendesak seluruh pihak segera gencatan senjata dan IPU sebagai forum dialog menawarkan pertemuan antarkedua belah pihak supaya konflik Ukraina dan Rusia dapat berakhir.
"Kami akan terus mengupayakan perdamaian di Ukraina, karena itu yang paling penting untuk warga di Ukraina. Kami akan membahas hal-hal darurat di Ukraina, tidak mungkin kita membahas masalah-masalah dunia lainnya tapi luput memperhatikan (perang) yang terjadi di depan mata kita," ucapnya.
Advertisement