Liputan6.com, Kunming - Tim penyelamat terus mencari korban selamat dari kecelakaan pesawat di China selatan, ketika keluarga dari mereka yang berada di dalam pesawat berkumpul di bandara terdekat menunggu dengan cemas.
Pesawat maskapai China Eastern Airlines membawa 132 orang ketika menabrak perbukitan di provinsi Guangxi. Tragedi itu telah memicu kesedihan yang meluas di Tiongkok.Â
Dilansir BBC, Selasa (22/3/2022), Presiden Xi Jinping telah memerintahkan penyelidikan skala penuh.Ratusan responden telah dikirim ke lokasi kecelakaan di Wuzhou.
Advertisement
Media lokal melaporkan bahwa mereka telah menemukan bagian-bagian dari puing-puing dan masih mencari di antara puing-puing yang tersebar di pegunungan, medan yang kasar. Ini termasuk sisa-sisa tas, dompet, dan kartu identitas yang hangus.
Kecelakaan pesawat telah memicu kebakaran hutan yang kemudian dipadamkan, menurut wartawan di tempat kejadian.Â
Jumlah korban belum diketahui, dan ada kekhawatiran tidak ada yang selamat. Sementara itu, keluarga dan teman-teman penumpang telah tiba di Bandara Internasional Guangzhou. Penerbangan China Eastern Airlines dari Kunming dijadwalkan mendarat di sana pada Senin sore.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menunggu Kabar Korban
Pihak berwenang belum mengidentifikasi penumpang dan anggota awak, tetapi di antara mereka ada enam orang, termasuk seorang remaja, yang bepergian ke Guangzhou untuk menghadiri pemakaman, lapor media lokal.
Seorang wanita yang diwawancarai mengatakan saudara perempuan dan teman dekatnya adalah bagian dari kelompok itu, menambahkan bahwa dia juga telah memesan penerbangan tetapi akhirnya beralih ke pesawat sebelumnya.
"Saya merasa sangat sedih," katanya kepada Jiemian News.
Pria lain di bandara mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia adalah rekan seorang penumpang bernama Tan.Â
Setelah memastikan bahwa Tuan Tan ada di dalam pesawat, dia harus menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga Tuan Tan.Â
"Mereka menangis tersedu-sedu. Ibunya tidak percaya ini terjadi," katanya kepada Reuters.Â
"Dia bilang dia akan berada di sini sesegera mungkin. Karena dia sangat sedih, putranya baru berusia 29 tahun."
Dia menambahkan bahwa pengaturan sedang dibuat oleh maskapai untuk membawa keluarga ke lokasi kecelakaan di Wuzhou.
Sebuah gambar menunjukkan keluarga putus asa menunggu di daerah tertutup di bandara Guangzhou, menerima bantuan dari staf maskapai.Â
Sebuah video yang belum diverifikasi yang beredar luas di media sosial Tiongkok menunjukkan seorang pria merosot di kursinya sambil menangis dan meratap.
Penerbangan tersebut telah berada di udara selama lebih dari satu jam dan mendekati Guangzhou ketika tiba-tiba jatuh dari ketinggian jelajah.Â
Advertisement