Liputan6.com, St. Petersburg - Tsar Paul I merupakan tokoh yang cukup revolusioner di negerinya. Ia berusaha untuk meringankan beban para serf (budak) di Kekaisaran Rusia.
Lahir pada 1 Oktober 1754, Paul I merupakan putra dari Catherine yang Agung yang merupakan kaisar wanita terakhir di Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Catherine dikenal sebagai sosok pemimpin pemberani yang melakukan reformasi di pemerintahan. Namun, Paul I melakukan hal yang lebih jauh: berusaha meringankan beban serf (budak).
Ketika itu, kehidupan serf memang mengenaskan, bahkan bisa diperjualbelikan.
Menurut situs History Today, Kebijakan Paul I tak direstui para aristokrat. Pemberian hak kepada para serf dinilai bisa merugikan kelompok aristokrat.Â
Para aristokrat akhirnya menuntut Tsar Paul I untuk lengser. Mereka beraksi di Saint Michael's Castle pada 23 Maret 1801.
Tsar Paul I menolak untuk lengser, sehingga pembunuhan terjadi. Setelahnya, putra dari Tsar Paul I, yakni Alexander, diangkat menjadi tsar dari Kekaisaran Rusia.
Anaknya ternyata sudah mengetahui bahwa ayahnya akan diturunkan, namun ia tidak menyangka akan berakhir dengan pembunuhan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Silsilah Keluarga
Silsilah keluarga dari Paul I sedikit kompleks. Secara resmi, ia adalah putra dari Catherine yang Agung dan suaminya, Peter III.Â
Peter III merupakan kaisar Rusia yang berkuasa di tahun 1762. Gaya politik Peter III yang pro-Prussia tidak populer di negerinya.Â
Beberapa bulan setelah berkuasa, Peter III langsung dilengserkan oleh istrinya sendiri. Pernikahan antara Catherine dan Peter memang tidak mesra. Keduanya diketahui memiliki simpanan.
Sejarawan menilai bahwa Paul I sebetulnya bukan anak dari Peter III, melainkan salah satu pria favorit Catherine, yakni Sergei Saltykov.
Meski demikian, ada juga yang menyebut bahwa Paul I sangat mirip dengan ayahnya, Peter III.Â
Advertisement