Liputan6.com, Kyiv - Korban warga sipil terus berjatuhan akibat invasi Rusia ke Ukraina. Lebih dari 100 anak-anak sudah tewas meski invasi Rusia baru belum sampai satu bulan.Â
Berdasarkan laporan media pemerintah Ukraina, Ukrinform, Rabu (23/3/2022), seorang anak berusia tujuh tahun tewas dengan kondisi tubuh terbakar dan tertimpa reruntuhan akibat serangan Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Serangan itu terjadi di desa Kostiantynivka, daerah Mykolayiv. Dua orang lainnya turut tewas di lokasi yang sama seperti anak itu.Â
Data dari Kantor Jaksa Agung Ukraina menyebut ada 117 anak yang meninggal hingga 22 Maret 2022. Mayoritas korban berasal dari Kyiv, Kharkiv, dan Chernihiv.
Kantor Jasa Agung juga melaporkan ada tank Rusia yang menyerang mobil milik keluarga dengan dua anak. Pihak keluarga disebut sudah mengibarkan bendera putih, namun tetap kena serangan. Orang tua dan anak gadis beursia 7 tahun tewas akibat kejadian tersebut.
Anak laki-laki keluarga itu yang berusia 17 tahun dilaporkan selamat. Hingga kini, pemerintah Ukraina masih kesulitan menginspeksi dan mendata dampak serangan Rusia karena situasi masih darurat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Joe Biden Tuding Rusia Akan Pakai Senjata Kimia untuk Bombardir Ukraina
Militer Ukraina mengatakan pada Selasa (22/3) bahwa penduduk harus bersiap untuk penembakan Rusia yang lebih membabi buta terhadap infrastruktur di negaranya.
Hal ini semakin diperparah dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang terkuatnya bahwa Moskow sedang mempertimbangkan untuk menggunakan senjata kimia.
Pasukan Rusia telah gagal untuk merebut kota besar Ukraina lebih dari empat minggu setelah invasi mereka, demikian dikutip dari Channel News Asia, Selasa (22/3/2022).
Selain itu, juga semakin banyak yang menyebabkan kehancuran besar-besaran ke daerah pemukiman menggunakan serangan udara, rudal jarak jauh dan artileri.
Pelabuhan selatan Mariupol telah menjadi titik fokus serangan Rusia dan sebagian besar terletak di reruntuhan dengan jenazah tergeletak di jalan-jalan.
Tetapi serangan juga dilaporkan meningkat di kota kedua Kharkiv pada Senin (21/3).
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (22/3) bahwa pasukan Rusia diperkirakan akan terus menyerang infrastruktur penting menggunakan "senjata presisi tinggi dan amunisi".
Advertisement