Liputan6.com, New York - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton positif COVID-19. Ia mengumumkan pada Selasa 22 Maret 2022 dan menyatakan bahwa dia "merasa baik-baik saja", meskipun mengalami beberapa gejala ringan.
"Saya lebih bersyukur dari sebelumnya atas perlindungan yang dapat diberikan vaksin terhadap penyakit serius. Silakan vaksinasi dan booster jika Anda belum melakukannya!” kata Hillary Clinton yang kini berusia 74 tahun, melalui Twitter seperti dikutip dari CNBC, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga
Dia mengatakan suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, 75, dinyatakan negatif "dan merasa baik-baik saja. Dia dikarantina sampai rumah tangga kami benar-benar bersih. Rekomendasi film dihargai!”
Advertisement
Hasil tes COVID-19 Hillary Clinton positif pada hari yang sama sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengumumkan dia tidak akan menemani Presiden Joe Biden dalam perjalanannya yang akan datang ke Eropa karena positif terinfeksi Virus Corona itu pada hari sebelumnya.
Senator Bob Casey, D-Pa., juga mengumumkan pada Selasa 22 Maret bahwa dia positif COVID-19, menambahkan bahwa dia tidak menunjukkan gejala.
"Ini adalah pengingat bahwa pandemi belum berakhir," cuit Casey. "Tolong divaksinasi dan booster."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
COVID-19 Telah Menginfeksi Lingkaran Politik Washington
Virus Corona COVID-19 telah memukul eselon atas lingkaran politik Washington dalam beberapa minggu terakhir.
Suami wakil presiden AS, Doug Emhoff positif COVID-19 minggu lalu, meskipun Kamala Harris sejak itu dinyatakan negatif.
Mantan Presiden Barack Obama mengumumkan pada 13 Maret bahwa hasil tes dirinya positif COVID-19 , mencatat bahwa dia memiliki tenggorokan yang gatal. Seperti yang lain, dia memuji vaksinasi dan booster sebagai alasan dia hanya memiliki gejala ringan.
Subvarian omicron yang disebut BA.2 menyumbang hampir 35 persen kasus COVID-19 di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan Selasa, terjadi peningkatan sekitar 10 persen dari minggu sebelumnya, ketika BA.2 terdeteksi di 23 persen dari kasus AS.
Pada saat yang sama, kasus Virus Corona secara nasional telah turun hampir 24 persen dalam dua minggu terakhir, menurut Dasbor Data COVID NBC News.
Advertisement