Liputan6.com, Jakarta - 24 Maret 2022 menjadi pertanda bahwa invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki satu bulan. Pengeboman pertama yang dilakukan pasukan militer pimpinan Vladimir Putin terjadi pada 24 Februari lalu.
Tak ada yang menduga bahwa serangan militer Rusia ke Ukraina akan berlangsung sampai satu bulan.Â
"Mungkin ini merupakan hal yang tak terduga bagi banyak orang di dunia, terutama tak diduga oleh Rusia yang terus bertahan untuk menggempur lebih dari tiga hari seperti yang awalnya mereka perkirakan," ujar Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin dalam wawancara khusus program Liputan6.com The Ambassador.Â
Advertisement
"Itu menjadi sebuah kejutan bagi Rusia dan saya pikir juga membuat banyak negara di dunia terkejut. Karena militer terkuat nomor dua di dunia menyerang sebuah negara kecil yang lemah dan tidak memiliki peralatan memadai," imbuhnya.
Menurut Dubes Vasyl Hamianin, apa yang kita lihat sekarang adalah tidak hanya Ukraina bertahan, tapi membuktikan dengan efisien dan penuh motivasi.
"Jadi sebulan perang Rusia vs Ukraina, bukan sekadar invasi Rusia di Ukraina, melainkan tantangan neo-kolonialisme bagi demokrasi, kedamaian dan kestabilan dunia," ucapnya.
Ia pun berharap bahwa eskalasi antara Rusia Ukraina akan mereda, seiring berakhirnya konflik.Â
"Jadi, harapan saya hanya satu. Yakni untuk mengakhiri perang ini secepatnya," tegas Dubes Vasyl Hamianin.
Saksikan wawancara selengkapnya dengan Dubes Vasyl Hamianin dalam program The Ambassador pada video di bawah ini:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Advertisement