Liputan6.com, Jakarta Jumat (25/3/2022) merupakan hari ke-30 invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah perkembangan telah terjadi dalam operasi militer Negeri Beruang Merah itu, kendati demikian belum ada pertanda bahwa perang akan berakhir.
Untuk Anda yang tertinggal kabar terkini Rusia Ukraina, berikut ini rangkuman peristiwa penting sebelumnya, dari hari ke-29 pada Kamis 24 Maret, dikutip dari Aljazeera:
Baca Juga
Pertempuran
Advertisement
- Kamis menandai satu bulan sejak dimulainya perang Rusia vs Ukraina. Dalam sebuah pesan video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan protes global untuk menuntut diakhirinya invasi Rusia.
- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Ukraina berhasil melakukan serangan balik terhadap posisi Rusia di pinggiran Kiev.
- Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan kepada wartawan bahwa 264 warga sipil di kota itu tewas oleh serangan Rusia. Rusia membantah menargetkan warga sipil.
- Rusia mengatakan pasukannya meluncurkan senjata jarak jauh dari laut untuk menghantam gudang senjata Ukraina di luar kota barat laut Rivne dan dua peluncur rudal Tochka-U di zona industri di pinggiran Kiev.
Diplomasi
- Presiden AS Joe Biden telah tiba di Brussel untuk mengambil bagian dalam pertemuan aliansi NATO, serta negara-negara Kelompok 7 dan Uni Eropa.
- Zelensky dijadwalkan berpidato di depan para pemimpin NATO.
- Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan sekutu akan setuju untuk mengirim empat "kelompok pertempuran" ke anggota timur Bulgaria, Hongaria, Rumania dan Slovakia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3,5 Juta Pengungsi
Pengungsi
Lebih dari 3,5 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu setelah invasi Rusia, kata PBB. Lebih dari 10 juta telah mengungsi dari rumah mereka.
SanksiSeorang pejabat tinggi AS mengatakan sanksi baru datang terhadap "tokoh politik" Rusia dan elit kaya yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.Rusia berencana untuk menuntut pembayaran dalam rubel untuk penjualan gasnya ke negara-negara "tidak ramah", kata Putin, menanggapi pembekuan aset Rusia oleh negara-negara asing.
Renault Menangguhkan Bisnis di Pabrik Moskow
Raksasa mobil Prancis Renault mengatakan akan segera menangguhkan operasi di pabriknya di Moskow setelah Kiev menyerukan boikot terhadap perusahaan tersebut karena tetap tinggal di Rusia. Renault juga mempertimbangkan "opsi yang memungkinkan" untuk afiliasinya di Rusia, AvtoVAZ, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Advertisement