Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/3) mengadakan percakapan telepon untuk membahas situasi di Kiev.
Kedua pemimpin membahas situasi di lapangan dan tahap negosiasi antara Rusia dan Ukraina, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Turki.
Advertisement
Baca Juga
Erdogan mengatakan kepada Zelensky bahwa dia sekali lagi telah menekankan dukungan Turki untuk integritas teritorial Ukraina pada pertemuan puncak para pemimpin NATO, yang diadakan di Brussels Kamis (24/3), kata pernyataan itu.
Presiden Turki mengatakan, dia telah memberi tahu para pemimpin anggota NATO tentang "kebijakan aktif dan berprinsip Turki, dan upaya diplomatik yang efektif secara komprehensif," demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (26/3/2022).
"Turki telah mempraktekkan semua bantuan yang bisa dilakukan dalam proses ini," kata Erdogan kepada Zelensky.
Sebelumnya pada hari itu, Erdogan mengatakan bahwa dia akan melakukan percakapan telepon dengan presiden Ukraina, dan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhir pekan ini atau awal pekan depan, untuk memberi tahu mereka tentang diskusinya di KTT NATO yang luar biasa.
"Saya mungkin akan berbicara dengan Putin akhir pekan ini atau awal pekan depan," kata Erdogan seperti dikutip Anadolu Agency.
"Saat kami akan mengevaluasi pertemuan di NATO (KTT), saya akan mengatakan kepadanya 'Sekarang Anda harus menjadi arsitek dari langkah yang akan diambil untuk perdamaian' untuk proses selanjutnya. Kita harus menemukan cara untuk mengakhiri ini. Buat jalan keluar yang terhormat," kata Recep Tayyip Erdogan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesepakatan Rusia dan Ukraina
Moskow dan Kiev hampir mencapai kesepakatan tentang empat masalah termasuk netralitas Ukraina, perlucutan senjata sebagian, jaminan keamanan, dan penggunaan bahasa Rusia di Ukraina, kata presiden Turki itu kepada wartawan dalam penerbangannya dari Belgia ke Turki.
Tetapi tuntutan Rusia tentang status masa depan Krimea dan Donbass terus menjadi ketidaksepakatan paling penting dalam negosiasi, katanya.
Pekan lalu, Erdogan memperbarui tawarannya untuk menyatukan para pemimpin Rusia dan Ukraina di Turki untuk keputusan akhir tentang topik ini.
Advertisement