Liputan6.com, Jakarta - Hari Bipolar Sedunia diperingati setiap tanggal 30 Maret. Peringatan ini untuk menyebarkan kesadaran tentang gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia.
Dilansir laman Jagran Josh, Rabu (30/4/2022), Hari Bipolar Sedunia diperingati pada 30 Maret bertepatan dengan peringatan kelahiran pelukis Belanda terkenal dunia Vincent Van Gogh yang hidup dengan gangguan bipolar sepanjang hidupnya. Ini digambarkan sebagai suatu kondisi di mana orang tersebut mengalami perubahan suasana hati dan energi yang ekstrem yang selanjutnya menghambat kemampuan berfungsi secara normal.
Gangguan bipolar juga tidak banyak dibicarakan seperti masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan PTSD.
Advertisement
Hari Bipolar Sedunia 2022 mendorong orang untuk membicarakan masalah ini sehingga tidak dianggap tabu di masyarakat di mana pun. Hari Bipolar Sedunia membawa perhatian pada gejala yang sering hilang oleh orang yang terkena dan orang-orang di sekitarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bertepatan dengan Kelahiran Vincent Van Gogh
Hari Bipolar Sedunia 2022 diperingati bersamaan dengan peringatan kelahiran pelukis Belanda terkenal di dunia Vincent Van Gogh. Dia adalah salah satu seniman paling berpengaruh dalam sejarah seni barat.
Hari Bipolar Sedunia mendidik serta mempromosikan penyebaran informasi tentang gangguan bipolar melalui upaya kolaboratif internasional.Â
Hari Bipolar Sedunia adalah inisiatif oleh Masyarakat Internasional untuk Gangguan Bipolar (ISBD) yang bermitra dengan Jaringan Gangguan Bipolar Asia (ANBD) dan Yayasan Bipolar Internasional.
Gangguan Bipolar Dunia diamati pada peringatan kelahiran Vincent Van Gogh yang hidup dengan gangguan itu sepanjang hidupnya. Van Gogh sendiri berkata, "Awalnya mungkin lebih sulit dari apapun, tapi tetaplah hati, semuanya akan baik-baik saja."
Bipolar Disorder bukanlah masalah modern, namun pemahaman konseptual modernnya terjadi pada abad ke-19. Kemudian pada tahun 1999, International Bipolar Foundation didirikan dan sejak itu telah meneliti gangguan bipolar dan membantu orang yang menderitanya.
Advertisement