Liputan6.com, Chernobyl - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, pihaknya telah diberitahu oleh Ukraina bahwa pasukan Rusia yang sebelumnya mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl kini telah meninggalkan fasilitas tersebut.
Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (1/4/2022) pasukan Rusia telah "secara tertulis mengalihkan kendali" dari pembangkit tersebut kepada personel Ukraina.
Advertisement
Baca Juga
Ukraina mengatakan, dua konvoi pasukan Rusia telah meninggalkan pabrik Chernobyl dan bergerak menuju Belarus dan konvoi ketiga telah meninggalkan kota Slavutych -- tempat banyak staf fasilitas itu tinggal, kata IAEA dalam sebuah pernyataan.
Pasukan Rusia yang tersisa di lokasi Chernobyl juga diperkirakan bersiap untuk pergi, menurut pernyataan itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konsultasi Ukraina ke IAEA
IAEA mengatakan, sedang berkonsultasi dengan pihak berwenang Ukraina untuk mengirim misi bantuan dan dukungan pertama ke Chernobyl dalam beberapa hari ke depan.
Badan pengawas nuklir PBB mengatakan, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi laporan tentang pasukan Rusia yang menerima radiasi dosis tinggi di zona eksklusi Chernobyl, tetapi sedang mencari informasi lebih lanjut untuk memberikan penilaian independen terhadap situasi tersebut.
Pembangkit nuklir Chernobyl, sekitar 110 km utara Kiev, mengalami salah satu kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah manusia pada 26 April 1986.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah mengendalikan pabrik itu sejak 24 Februari.
Advertisement