Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Malaysia baru-baru juga menaikkan harga BBM di negara mereka. Menurut laporan Free Malaysia Today, Jumat (1/4/2022), RON97 sebelumnya seharga 3,83 ringgit (Rp 13.075), kini menjadi 3,91 ringgit (Rp 13.345) di Malaysia.
Kualitas RON97 masih di atas Pertamax yang merupakan RON92. Usai kenaikan harga, Pertamax kini menjadi Rp 12.750 per liter di wilayah timur Indonesia.Â
Advertisement
Baca Juga
Sementara, harga RON95 di Malaysia tetap stabil, yakni 2,05 ringgit (hampir Rp 7.000).Â
Berikut rincian harga baru BBM naik di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua:
Maluku
- Pertalite: Rp 7.650 per liter
- Pertamax: Rp 12.750 per liter
Maluku Utara
- Pertalite: Rp 7.650 per liter
- Pertamax: Rp 12.750 per liter
Papua
- Pertalite: Rp 7.650 per liter
- Pertamax: Rp 12.750 per liter
Papua Barat
- Pertalite: Rp 7.650 per liter
- Pertamax: Rp 12.750 per liter
Â
(1 ringgit: Rp 3.413)Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Lagi yang Naik di Indonesia?
Sebelumnya diaporkan, pemerintah berencana akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, Premium, hingga LPG 3 kg secara bertahap pada periode Juli hingga Maret 2022.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut.
"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium, gas yang 3 kilo itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," ujarnya saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4/2022).
Menko Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian harga itu bagian dari efisiensi pemerintah imbas dari kenaikan sejumlah komoditas. Menurutnya, rencana tersebut menemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
"Semua efisiensi kita lakukan. Kita akan mendorong perintah Presiden kemarin dalam rapat pemakaian mobil listrik tempatnya Pak Budi Karya (Menhub)," tegasnya.
Dia menyebut kenaikan BBM nonsubsidi jenis Pertamax tergolong terlambat. Menyusul kenaikkan harga minyak mentah dunia sudah berlangsung lama dan telah melebihi batas kewajaran di APBN 2022.
"Saya ingin berikan gambaran, seluruh dunia kemarin (naik) paparan saya kepada presiden (Jokowi). Memang kita yang paling terlambat menaikkan (BBM). Semua negara-negara sudah naik," katanya.
Advertisement