Sukses

Mengenal Kanamara Matsuri, Festival Penis di Jepang yang Libatkan Para Pekerja Seks

Kanamara Matsuri merupakan festival penis di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Orang- orang di sebuah kota Jepang sedang mempersiapkan Kanamara Matsuri, perayaan tahunan yang juga dikenal sebagai "Festival Penis"

Dilansir dari laman UPI, Minggu (3/4/2022), Kanamara Matsuri, yang secara kasar diterjemahkan menjadi "Festival Lingga Baja," dimulai setiap tahun pada hari Minggu pertama bulan April di Kuil Kanayama di Kawasaki. 

Festival ini berpusat di sekitar dewa Shinto Kanayama-hiko dan dewi Kanayama-hime. Para dewa dikaitkan dengan seni metalurgi dan kesehatan seksual.

Orang-orang yang bersuka ria di festival secara tradisional termasuk pekerja seks yang mencari perlindungan dari penyakit dan di zaman modern kerumunan telah berkembang termasuk kelompok LGBTQ yang mencari berkah seksual dan pasangan yang sudah menikah berdoa untuk kesuburan dan anak-anak yang sehat.

Kuil Kanayama sekarang menyumbangkan hasil dari festival untuk penelitian HIV/AIDS.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pawai

Acara ini menampilkan citra phallic yang tercermin dalam karya seni, makanan yang dapat dimakan, topi, boneka, kostum, dan parade kuil portabel yang memuat benda-benda suci berbentuk penis.

Perahu Kanamara Mikoshi, kuil portabel pertama dalam parade, disumbangkan ke festival oleh Hitachi Zosen Corp. dan menampilkan lingga besi hitam di dasar berbentuk perahu.

Kuil kedua, dijuluki Elizabeth Mikoshi, disumbangkan oleh klub crossdressing Elizabeth Kaikan yang berbasis di Tokyo. Kuil ini memiliki lingga raksasa di atas dasar kayu dan dibawa oleh pria yang berpakaian seperti wanita dan wanita yang berpakaian seperti pria.

Kanamara Mikoshi, kuil portabel tertua dan ketiga dalam parade, menampilkan lingga kayu yang ditempatkan di dasar persegi dengan atap.

Pawai ini diikuti oleh acara yang dikenal sebagai "mochi nage", yang melibatkan pendeta Shinto berdiri di atas perancah tinggi memberkati kue beras dan melemparkannya ke kerumunan. Menangkap salah satu lontong dipercaya membawa berkah kesuburan.

Pengunjung yang menjelajah di dalam ruang pameran Kuil Kanayama dapat meninjau gambar, benda suci, dan buku yang merinci tradisi seksualitas dan festival lain di seluruh dunia yang didedikasikan untuk dewa berbasis jenis kelamin.

3 dari 3 halaman

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19:

Video Terkini