Liputan6.com, Bern - Ribuan orang menerjang badai salju musim semi di ibu kota Swiss Bern pada Sabtu (2 April) untuk menuntut diakhirinya perang Rusia yang menghancurkan di Ukraina.
Di lautan warna biru dan kuning bendera Ukraina, dengan taburan spanduk PEACE berwarna pelangi, sekitar 10.000 demonstran berbaris melalui kota, menurut penyelenggara.
Advertisement
"Kami semua adalah warga sipil Ukraina," bunyi satu spanduk, yang dipegang oleh seorang wanita yang terbungkus mantel musim dingin dan topi wol yang berbaris menuju Istana Federal, yang menampung pemerintah dan Parlemen Swiss.
"Saya orang Rusia, saya menentang perang. Putin adalah Pembunuh," tulis salah satu papan, sementara yang lain menyatakan: "Saya orang Rusia, saya mendukung Ukraina."
Benoit Gaillard, perwakilan dari serikat USS yang ikut mengorganisir pawai, mengatakan kepada AFP bahwa fakta bahwa "10.000 orang menerjang dingin" menunjukkan bahwa "perang ini tidak membuat siapa pun acuh tak acuh".
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerakan Solidaritas
Lebih dari lima minggu setelah invasi, ribuan orang tewas dan jutaan orang mengungsi karena bagian dari Ukraina telah menjadi puing-puing.
"Kami membutuhkan semua orang untuk bersolidaritas dengan kami," kata Hanna Perekhoda, seorang mahasiswa Ukraina di universitas Lausanne dan anggota komite pendukung Swiss-Ukraina.
"Ukraina melindungi Eropa, melindungi demokrasi dan dunia dari kediktatoran otoriter Vladimir Putin," katanya kepada AFP.
Advertisement