Sukses

Penampakan Citra Satelit Kuburan Massal di Kota Bucha Ukraina yang Ditinggalkan Rusia

Kuburan massal berisi 57 jasad ditemukan dalam parit yang digali di lahan gereja kota Bucha, Ukraina, usai ditinggalkan tentara Rusia.

Liputan6.com, Bucha - Kuburan massal berisi 57 jasad ditemukan dalam parit yang digali di lahan gereja kota Bucha, Ukraina, usai ditinggalkan tentara Rusia. Beberapa jasad tampak tidak terkubur atau sebagian terkubur di dalam tanah.

Gambar-gambar dari satelit menunjukkan adanya parit sepanjang 45 kaki (13,7 meter) yang digali di lahan gereja di mana kuburan massal ditemukan setelah pasukan Rusia meninggalkan kota Bucha, Ukraina.

Wartawan yang mengunjungi Bucha pada Sabtu 2 April melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan kota itu, yang berjarak 37 km dari ibu kota Kiev. Sebuah kuburan massal di sebuah gereja masih terbuka, tangan dan kaki korban terlihat menyembul dari tanah liat merah yang ditumpuk di atasnya.

Ukraina pun menuduh Rusia melakukan pembantaian di Bucha, salah satu kota yang direbut kembali oleh tentara Ukraina ketika pasukan Rusia pergi untuk bertempur di wilayah timur. Rusia telah membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai "provokasi" Ukraina.

Perusahaan AS Maxar Technologies, yang mengumpulkan dan menerbitkan citra-citra satelit Ukraina, mengatakan tanda-tanda pertama penggalian kuburan massal di Gereja St. Andrew & Pyervozvannoho All Saints terlihat pada 10 Maret.

"Liputan lebih mutakhir pada 31 Maret memperlihatkan kuburan itu dengan parit sepanjang 45 kaki di bagian barat daya lahan dekat gereja itu," kata Maxar.

Gambar-gambar tersebut belum dapat terverifikasi. Belum jelas pula apakah gambar-gambar yang disiarkan Maxar berasal dari gereja yang sama dengan yang dikunjungi pada Sabtu 2 April.

Wali Kota Bucha mengatakan 300 warganya telah tewas selama kota itu diduduki oleh Rusia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tudingan Ukraina

Beberapa jasad dalam kuburan massal itu disembunyikan dalam kantong mayat zip-up hitam sementara yang lain mengenakan pakaian sipil. "Kelihatannya persis seperti kejahatan perang," kata tim juru bicara Presiden Volodymyr Zelensky kepada BBC.

"Kami menemukan kuburan massal. Kami menemukan orang-orang dengan tangan dan kaki terikat ... dan dengan tembakan, lubang peluru, di belakang kepala mereka.

"Mereka jelas warga sipil dan mereka dieksekusi."

Dalam pernyataannya pada Minggu 3 April, Rusia mengatakan bahwa unit militernya telah ditarik dari Bucha pada 30 Maret.

"Pada 31 Maret, walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengkonfirmasi dalam pesan videonya bahwa tidak ada militer Rusia di kota itu, tetapi dia bahkan tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan dengan tangan terikat," kata pihak Kementerian Pertahanan Rusia. 

3 dari 4 halaman

Bantahan Rusia

Rusia pada Minggu 3 April membantah tuduhan Ukraina bahwa mereka telah membantai warga sipil di kota Bucha, yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari pasukan Moskow. 

Dilansir Channel News Asia, Senin (4/4/2022), Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan jasad adalah "provokasi lain."

"Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu.

Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah "produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat," tambahnya.

Walikota Bucha Anatoliy Fedoruk sebelumnya mengatakan bahwa  300 warga telah dibunuh  oleh tentara Rusia. 

4 dari 4 halaman

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina