Liputan6.com, Jakarta - Aktivis dari lima negara memblokir kapal Pertamina yang membawa minyak dari Rusia. Kapal itu adalah milik Pertamina Prime. Ada 100 ribu ton minyak Rusia yang diintervensi.
Para aktivis itu terafiliasi dengan Greenpeace. Mereka berasal dari Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Rusia. Greenpeace mengumumkan aksi tersebut pada 31 Maret lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pembelian minyak Rusia dinilai mendanai perang yang teradi di Ukraina. Pihak Greenpeace berkata setiap migas Rusia dibeli, makan dana perang Presiden Vladimir Putin akan bertambah.
"Para pemerintah seharusnya tak punya alasan terkait mengapa mereka terus membuang uang demi bahan bakar fosil yang menguntungkan sedikit orang dan menjadi bahan bakar perang, sekarang di Ukraina," ujar Sune Scheller, kepala Greenpeace Denmark, dikutip dari situs Greenpeace, Senin (4/4/2022).
Para aktivis yang terjun menggunakan perahu kayak dan rhib. Mereka juga berenang untuk menghalangi transfer minyak ke oil tanker Pertamina Prime.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Banyak Pembeli
Pelacakan yang diluncurkan Greenpeace UK mengidentifikasi setidaknya 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Sebanyak 132 kapal itu mengarah ke Eropa. Greenpeace berkata negara-negara Uni Eropa masih belum bisa setuju terkait pencekalan impor minyak Rusia.
Sune Scheller meminta agar pemerintah fokus kepada energi terbarukan sehingga tidak perlu mengalirkan dana ke negara-negara yang memicu konflik.
"Ini akan memotong ketergantungan dari impor bahan bakar fosil yang menjadi bahan bakar konflik-konflik di dunia," ujarnya.
Advertisement