Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh militer Rusia melakukan kejahatan terburuk sejak Perang Dunia Kedua.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (6/4/2022), ia mengatakan kepada dewan keamanan PBB bahwa warga sipil telah dibunuh dan tank Rusia telah menghancurkan orang "untuk kesenangan". Dia menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili sebagai Nazi di Nuremberg.
Baca Juga
Gambar mengerikan jasad tergeletak di jalan di kota-kota seperti Bucha telah menimbulkan kecaman di seluruh dunia.
Advertisement
Setelah pidatonya melalui tautan video ke Dewan Keamanan, Zelensky menunjukkan video grafis gambar orang Ukraina yang tewas, beberapa terbakar dan cacat.
"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang mengabdi pada negara kami," katanya.
"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mereka mencoba membakar jasad-jasad itu."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kembali Dibantah Rusia
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan tidak ada bukti pasukan Rusia telah melakukan kekejaman.
"Kami sekali lagi mendengar banyak kebohongan tentang tentara dan militer Rusia," katanya.
Zelensky mengatakan PBB harus bertindak, karena tidak melakukan itu berarti tidak ada gunanya bagi badan dunia itu.
"Apakah Anda siap untuk menutup PBB? Dan waktu hukum internasional telah berlalu? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak," katanya, seraya menambahkan bahwa "pertanggungjawaban harus tak terelakkan".
"Kita berurusan dengan negara yang mengubah hak vetonya di Dewan Keamanan PBB menjadi hak untuk [menyebabkan] kematian," katanya.
Dia menyerukan pembentukan pengadilan internasional khusus untuk menangani kejahatan, dan agar Rusia dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB.
"Tidak ada satu pun kejahatan yang tidak akan mereka lakukan", tambah Zelensky.
 "Dunia belum melihat apa yang mereka lakukan di kota dan wilayah lain yang diduduki di negara kita."
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dia "tidak akan pernah lupa" melihat gambar warga sipil yang tewas di Bucha.
Dia memperingatkan Dewan Keamanan bahwa invasi Rusia adalah salah satu tantangan terbesar bagi tatanan internasional "karena sifat, intensitas, dan konsekuensinya".
Advertisement