Sukses

Masjid di Kabul Afghanistan Terkena Serangan Granat, ISIS-K Dalangnya?

Sebuah masjid di Kabul mendapat serangan granat.

Liputan6.com, Kabul - Sedikitnya enam orang terluka dalam ledakan granat di sebuah masjid di daerah padat penduduk di ibu kota Afghanistan, Kabul, kata polisi, beberapa menit setelah jemaah shalat zuhur.

Serangan terhadap sasaran publik sebagian besar telah berkurang sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, tetapi afiliasi ISIL (ISIS) terus beroperasi di beberapa bagian negara itu. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (7/4/2022)

"Kami telah selesai sholat dan sedang menuju keluar dari masjid ketika ledakan terjadi," kata jemaah Mohammed Yasin kepada kantor berita AFP.

Juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran mengatakan kepada AFP sebuah granat dilemparkan ke masjid Pul-e-Khisti dan seorang tersangka ditangkap di tempat kejadian. Masjid ini terletak di daerah padat penduduk Kabul dan dikelilingi oleh toko-toko dan pasar yang sibuk.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, tetapi kelompok ISIS Provinsi Khorasan (ISKP, ISIS-K) telah melakukan serangan baru-baru ini di Kabul dan kota-kota lain.

Serangan ISKP Sebelumnya

ISKP mengklaim serangan terhadap sebuah rumah sakit militer di Kabul pada November yang menewaskan 19 orang. Kelompok itu juga mengklaim serangan bunuh diri Oktober di sebuah masjid Syiah di Kandahar yang menewaskan sedikitnya 60 orang.

Para pejabat Taliban bersikeras pasukan mereka telah mengalahkan kelompok itu, tetapi para analis mengatakan ISKP adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa baru Afghanistan.

Dalam serangan terpisah pada hari Minggu, setidaknya satu orang tewas dan 59 lainnya terluka dalam ledakan di pasar penukaran uang terbesar di negara itu, Sarai Shahzada – tidak jauh dari masjid yang diserang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Serangan di Masjid Kabul Sebelumnya

Serangan di masjid di Kabul juga pernah terjadi sebelumnya. 

Pasukan Taliban menyerbu tempat persembunyian afiliasi ISIS di ibu kota Afghanistan dan membunuh beberapa anggota kelompok tersebut.

Serangan ini dilakukan Taliban beberapa jam setelah pengeboman mematikan di luar sebuah masjid di Kabul, kata Taliban, demikian dikutip dari mainichi.jp, Senin 4 Oktober 2021.

Pengeboman pada Minggu 3 Oktober di luar masjid menewaskan delapan warga sipil, dan sementara tidak ada klaim siapa yang bertanggung jawab.

Namun, kecurigaan dengan cepat jatuh pada kelompok ISIS yang telah meningkatkan serangan terhadap musuhnya yaitu Taliban sejak pengambilalihan Kabul pada pertengahan Agustus.

Para pejabat Taliban tengah berkumpul di masjid untuk berduka atas meninggalnya ibu juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Dalam sebuah pernyataan Senin 4 Oktober, Mujahid mengatakan pasukan Taliban menyerbu pusat operasi ISIS di lingkungan utara Kabul, Khair Khana.

Tidak disebutkan berapa banyak anggota ISIS yang tewas atau apakah ada Taliban yang terluka dalam operasi tersebut.

Pengeboman pada Minggu 3 Oktober adalah serangan paling mematikan sejak Taliban menguasai Afghanistan.

 

3 dari 5 halaman

Masjid Terbesar Kedua Afghanistan Pernah Jadi Target

Sebuah bom menargetkan pintu masuk sebuah masjid di ibu kota Afghanistan pada Minggu 3 Oktober 2021 yang menyebabkan "sejumlah warga sipil tewas," kata seorang juru bicara Taliban.

Ledakan itu terjadi di dekat pintu masuk Masjid Eid Gah atau Masjid Id Gah di Kabul di mana upacara duka tengah diadakan untuk mendiang ibu juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu 3 Oktober 2021. Masjid tersebut merupakan yang terbesar kedua di Afghanistan.

"Saya mendengar suara ledakan di dekat Masjid Eid Gah diikuti dengan tembakan senjata," Abdullah, seorang penjaga toko terdekat, mengatakan kepada kantor berita AFP, menambahkan bahwa Taliban memblokir jalan sesaat sebelum ledakan melanda.

Tidak ada yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus, serangan oleh teroris ISIS terhadap mereka telah meningkat.

Kenaikan ini telah meningkatkan kemungkinan konflik yang lebih luas antara kedua kelompok di Afghanistan

ISIS mempertahankan kehadiran yang kuat di provinsi timur Nangarhar dan menganggap Taliban sebagai musuh.

Mereka telah mengklaim beberapa serangan terhadap mereka, termasuk beberapa pembunuhan di ibukota provinsi Jalalabad. Serangan di Kabul sejauh ini jarang terjadi.

4 dari 5 halaman

Masjid Populer Zona Hijau Afghanistan juga Jadi Target

Sebuah bom meledak di dalam sebuah masjid populer di Zona Hijau Kabul, Afghanistan. Dua orang dilaporkan tewas dan dua lainnya cedera.

"Ledakan pada Selasa 2 Juni 2020 tersebut menargetkan Masjid Wazir Akber Khan sekitar pukul 19.25 waktu setempat, ketika para jamaah berkumpul untuk salat malam," kata Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu, 3 Juni 2020.

Lokasi masjid itu berada di area diplomatik dengan keamanan tinggi, dekat kantor beberapa organisasi internasional dan kedutaan besar negara sahabat.

Tariq Arian mengatakan bahwa Mullah Mohammad Ayaz Niazi, yaitu pemimpin ibadah di masjid tersebut atau imam adalah satu dari dua orang yang tewas dalam serangan itu. Dia dilaporkan terluka dalam serangan itu dan meninggal kemudian di rumah sakit.

Lokasi masjid tersebut berada di pintu masuk utama ke Zona Hijau, dan dapat diakses dari dalam dan luar area yang dikendali secara ketat.

Tariq Arian pada awalnya mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang bomber bunuh diri. Kendati demikian belum diketahui pasti apakah keterangan itu berubah seraya investigasi berlanjut. 

Insiden itu pun disebut sebagai serangan "keji" oleh juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. 

5 dari 5 halaman

Ulama Terkenal Afghanistan Tewas dalam Ledakan Bom di Masjid

Para pejabat Afghanistan mengatakan ledakan bom terjadi di sebuah masjid Kabul yang ramai saat salat Jumat. Menewaskan seorang ulama ternama yang pro-pemerintah, bersama sejumlah jemaah lainnya.

Secara terpisah, serangan bom pinggir jalan melukai empat tentara Rumania di selatan Afghanistan, Povinsi Kandahar.

VOA News yang dikutip Sabtu 25 Mei 2019 melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan penduduk di ibu kota Afghanistan menyebut bahwa Mawlavi Samiullah Rayhan, ulama yang terbunuh, tengah memimpin salat ketika ledakan terjadi.

Serangan itu melukai setidaknya 16 orang. Beberapa dari mereka dilaporkan berada dalam "kondisi kritis."

Menurut para pejabat tampaknya ditujukan kepada Rayhan. Para pejabat menuduh Taliban merencanakan serangan itu, tetapi juru bicara kelompok pemberontak tersebut membantah keterlibatannya.

Sosok Ulama Ternama

Ulama yang kala itu berusia 36 tahun adalah pendukung setia pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanan nasional yang memerangi gerilyawan Taliban.

Rayhan juga populer karena merupakan pembawa acara televisi religius harian dan sangat kritis terhadap Taliban, karena menyebut pemboman bunuh diri yang melanggar ajaran Islam.

Warga sipil Afghanistan hingga kini masih menanggung beban konflik di negara itu.