, Kiev - Invasi Rusia ke Ukraina diprediksi bakal mempengaruhi kondisi ekonomi negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky. Menurut laporan terbaru Bank Dunia, disebutkan pertumbuhan ekonominya kemungkinan akan terkontraksi sebesar 45,1% tahun ini.
Bank Dunia mengatakan bahwa invasi Rusia telah menutup bisnis, memangkas ekspor, dan membuat kegiatan ekonomi tidak mungkin dilakukan di banyak bagian negara itu.
Baca Juga
Dalam laporan bertajuk "War in the Region" tersebut, seperti dikutip dari DW Indonesia, Senin (11/4/2022, Bank Dunia memperkirakan bahwa lebih dari setengah perusahaan negara ditutup, sementara yang lain masih beroperasi, tetapi di bawah kapasitas normal. Ditutupnya Pelabuhan Perdagangan Laut Odesa (OMTP) juga telah memangkas sekitar 90% ekspor biji-bijian negara itu dan setengah dari total ekspornya.
Advertisement
"Invasi Rusia memberikan pukulan masif kepada perekonomian Ukraina itu telah menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur," kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, Anna Bjerde, dalam pernyataannya.
"Ukraina membutuhkan bantuan keuangan besar-besaran segera sebagai upaya membuat perekonomian dan pemerintahannya tetap berjalan untuk mendukung warga negara Ukraina yang menderita dan berurusan dengan situasi ekstrem."
Lebih lanjut, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Rusia tahun 2022 turun 11,2% karena sanksi keuangan yang dijatuhkan oleh Barat.
Para ekonom mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) di kawasan Eropa Timur, yang terdiri dari Ukraina, Belarus, dan Moldova diperkirakan terkontraksi sebesar 30,7% tahun ini, akibat perang Rusia Ukraina yang berkecamuk dan gangguan perdagangan.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjelaskan mengapa harga sejumlah komoditas, khususnya pangan dan energi di Indonesia naik dalam beberapa minggu terakhir. Dalam keterangannya, Jokowi mengatakan hal tersebut terpengaruh dengan situasi ...
Bantuan Bank Dunia
Bank Dunia telah mengatur sekitar US$923 juta (Rp12,9 triliun), pinjaman, dan hibah untuk Ukraina. Selain itu juga sedang dipersiapkan dukungan lebih lanjut berupa paket bantuan senilai lebih dari US$2 miliar (Rp28 triliun).
Dana tersebut membantu Ukraina untuk membayar gaji para karyawan di sektor-sektor esensial, dana pensiun, hingga pembayaran utang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam kunjungannya ke Ukraina pada Sabtu 9Â April, mengonfirmasi bahwa Inggris memberikan dukungan ekonomi lebih lanjut dan menjamin tambahan bantuan senilai US$500 juta (Rp7 triliun) dalam pinjaman Bank Dunia ke Ukraina. Sehingga total jaminan pinjaman mencapai US$1 miliar (Rp14 triliun).
Advertisement
Ribuan Jasad Ditemukan di Kiev
Dikutip dari kantor berita AFP, otoritas Ukraina melaporkan lebih dari 1.200 jasad ditemukan di wilayah ibu kota Kiev, ketika warga di timur Ukraina tengah bersiap menghadapi serangan besar-besaran. Dilaporkan sirene serangan udara diaktifkan di seluruh Ukraina pada Senin 11Â April pagi, termasuk di wilayah Lviv dan Kiev.
Sementara itu, lembaga pemikir AS Institute for the Study of War (ISW) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah gagal maju di wilayah Donbas timur.
ISW melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia tampaknya menawarkan bonus uang tunai kepada pasukan yang ditarik untuk menarik mereka kembali berperang.
ISW juga mengklaim bahwa Rusia "sekarang memberlakukan wajib militer pada kategori orang yang sebelumnya tidak memenuhi syarat, termasuk mereka yang cacat masa kanak-kanak dan pekerja di industri yang dilindungi."
Â
Rusia Diperkirakan Akan Meningkatkan Serangan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Minggu 10 April malam bahwa pekan ini menjadi sangat penting, karena Rusia diperkirakan akan meningkatkan serangannya di wilayah timur Ukraina.
"Pasukan Rusia akan bergerak ke operasi yang lebih besar di timur negara kami," kata Zelenskyy.
Zelenskyy mengatakan Rusia berusaha untuk menghindari tanggung jawab atas kejahatan perang. Ia menambahkan bahwa Moskow tidak dapat mengakui kesalahannya terhadap Ukraina.
"Mereka takut untuk mengakui selama beberapa dekade, mereka telah mengambil posisi yang salah dan menghabiskan sumber daya yang sangat besar untuk mendukung nol manusia yang ingin mereka bangun sebagai pahlawan masa depan persahabatan Ukraina-Rusia," katanya.
Zelenskyy mengatakan upaya Rusia untuk membangun figur bonekanya di Ukraina gagal, karena orang-orang ini "hanya berlatih memasukkan uang dari Rusia ke kantong mereka sendiri."
Advertisement