Sukses

Perundingan Perlucutan Senjata Irak Usai

Tim Inspeksi Senjata PBB dan pejabat Irak sepakat mempertimbangkan keabsahan sejumlah senjata milik Irak. Jerman, Prancis, Belgia, dan Rusia menyusun proposal perdamaian menghindari perang AS-Irak.

Liputan6.com, Baghdad: Perundingan perlucutan senjata Irak antara Tim Pemeriksa Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pejabat Irak yang berlangsung di Baghdad, Irak, berakhir Senin (10/2). Hasilnya, mereka sepakat mempertimbangkan keabsahan sejumlah senjata milik Irak. Namun, negara pemerintahan Saddam Hussein itu bersikeras menolak penggunaan pesawat pengintai U2 dalam kegiatan inspeksi senjata PBB, kecuali jika AS dan Inggris menghentikan patroli udara di zona larangan terbang [baca: Irak Melarang PBB Menggunakan Pesawat Pengintai].

Pemerintah Irak juga menyerahkan dokumen berisi penjelasan tentang isu bakteri anthrax, gas syaraf VX, dan pengembangan peluru kendali negeri itu kepada Tim PBB. Data tersebut akan dipelajari oleh tim pakar senjata PBB untuk menentukan langkah selanjutnya, sebelum laporan terakhir kepada Dewan Keamanan PBB, 14 Februari mendatang.

Sementara itu, dalam Konferensi Pertahanan Internasional di Kota Muenchen, Jerman, negara tuan rumah beserta Prancis didukung Belgia dan Rusia menyusun proposal perdamaian untuk menghindari perang AS-Irak. Proposal tersebut nantinya diajukan kepada DK PBB sebagai bahan pertimbangan pada sidang 14 Februari nanti. Dalam dokumen itu diusulkan untuk memobilisasi Tim Penjaga Perdamaian PBB di Irak, penambahan jumlah personel inspeksi senjata PBB menjadi tiga kali lipat, dan menjadikan seluruh wilayah Irak sebagai zona antipesawat terbang.(MTA/Nlg)
    Video Terkini