Sukses

Bulan Ramadhan Masih Diwarnai Insiden Berdarah Antara Warga Palestina dan Tentara Israel

Militer Israel mengatakan, pihaknya melepaskan tembakan ke arah seorang pria yang melemparkan bom api ke arah sebuah kendaraan Israel yang sedang melaju di sebuah jalan raya.

Liputan6.com, Gaza - Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina di dekat kota Bethlehem di Tepi Barat, kata Kementerian Kesehatan Palestina Senin pagi (11/4). Ini merupakan insiden terbaru dalam gelombang kekerasan yang meletus selama bulan suci Ramadan.

Militer Israel mengatakan, pihaknya melepaskan tembakan ke arah seorang pria yang melemparkan bom api ke arah sebuah kendaraan Israel yang sedang melaju di sebuah jalan raya di Tepi Barat pada Minggu malam.

Insiden penembakan itu membuat jumlah warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel dalam 24 jam terakhir menjadi empat, termasuk seorang perempuan tak bersenjata yang ditembak mati di sebuah pos pemeriksaan militer dekat Betlehem.

Ramadan tahun ini bertepatan dengan hari libur besar umat Yahudi dan Kristen. Protes dan bentrokan di Yerusalem selama Ramadan tahun lalu berubah menjadi perang 11 hari antara Israel dan kelompok militan di Gaza, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (13/4/2022).

Israel meningkatkan aktivitas militernya di Tepi Barat setelah sejumlah penyerang Palestina membunuh 14 warga Israel dalam empat serangan mematikan di dalam wilayah Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Pada saat yang sama, Israel mengambil serangkaian langkah untuk mencoba menenangkan situasi, termasuk memberi ribuan warga Palestina dari Jalur Gaza yang dikelola Hamas izin untuk bekerja di dalam wilayah Israel.

Sejumlah pejabat kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas dalam penembakan Minggu malam sebagai Muhammad Ali Ahmed Ghoneim, berusia 21 tahun.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan, Mohammed Zakarna, 17, meninggal pada hari Senin setelah ia terluka oleh tembakan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, sehari sebelumnya.

Pasukan Israel berpatroli di Jenin, yang dianggap sebagai kubu militan Palestina, pada hari Minggu ketika sejumlah tentaranya menyelidiki rumah seorang penyerang yang menewaskan tiga orang Israel dalam penembakan massal pekan lalu.

Militer Israel mengatakan, para tentara yang sedang menyelidiki itu diserang oleh seorang pria bersenjata berkendaraan sepeda motor dan mereka membalasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Insiden Lainnya

Belum jelas apakah Zakarna yang tertembak dalam insiden itu.

Pada Minggu pagi, pasukan Israel menembak dan membunuh dua perempuan Palestina. Militer Israel mengatakan satu di antara mereka menikam dan melukai seorang polisi di kota Hebron.

Yang lainnya adalah seorang perempuan tak bersenjata yang dikatakan mengabaikan tembakan peringatan dan panggilan untuk berhenti saat ia mendekati pos pemeriksaan di dekat Betlehem.

Para penyerang Palestina sering melakukan aksi mereka di pos-pos pemeriksaan di Tepi Barat.

Tetapi orang-orang Palestina dan kelompok-kelompk HAM mengatakan militer Israel sering menggunakan kekuatan yang berlebihan dan dalam beberapa kasus telah melukai atau membunuh orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan.

3 dari 4 halaman

Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur

Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."

Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

4 dari 4 halaman

Serangan di Masjid Al-Aqsa

Pasukan Israel menahan sedikitnya 20 warga Palestina dan menyerang jemaah yang berkumpul untuk merayakan hari raya umat Islam Isra Miraj pada Senin 28 Februari 2022 di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Demikian aktivis dan media lokal melaporkan.

14 warga Palestina dilaporkan terluka, termasuk seorang anak, empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, menurut Bulan Sabit Merah Palestina yang mengumumkan pada Senin malam, saat mereka merayakan festival Muslim Isra Miraj.

Mengutip laporan Al Arabiya, Rabu (2/3/2022), video yang dibagikan oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan pasukan Israel melemparkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah -- banyak anak dan bayi di antaranya. Serangan itu memicu kepanikan.

Satu video menunjukkan seorang perwira Israel mendorong seorang wanita muda ke tanah dan meninjunya, sebelum menyeretnya pergi dengan bantuan polisi lainnya.

Jemaah sejatinya berkumpul di dekat Masjid Al-Aqsa - situs tersuci ketiga dalam Islam dan tempat dari mana Nabi Muhammad dikatakan telah naik ke surga - pada hari Senin untuk merayakan hari libur Israa Miraj.