Liputan6.com, Singapura - Siswa di Singapura sebagian besar akan memiliki pilihan untuk menggunakan metode pembayaran elektronik tanpa uang tunai (e-payment atau cashless payment) untuk transaksi yang dilakukan di kantin sekolah atau toko buku. Kebijakan itu akan berlaku pada 2025 mendatang.
Itu berarti alih-alih uang saku biasa, anak-anak ini dapat menggunakan kartu atau jam tangan pintar untuk membeli makanan mereka untuk istirahat, demikian seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (16/4/2022).
Baca Juga
Kementerian Pendidikan Singapura baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman dengan bank Singapura DBS untuk memperluas program POSB Smart Buddy di semua sekolah dasar dan menengah di Singapura, bersama dengan perguruan tinggi junior, dan Millennium Institute pada tahun 2025.
Advertisement
Perjanjian ini bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi siswa untuk menggunakan e-payment di dunia di mana transaksi tanpa uang tunai menjadi norma. Infrastruktur pembayaran digital akan dipasang di sekolah, jadi berharap untuk melihat terminal tap-and-pay di sekitar kampus.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, program ini dilaksanakan di 19 sekolah dasar, yang memungkinkan sekitar 6.000 siswa menggunakan jam tangan pintar untuk melakukan pembelian di sekolah mereka, serta pengecer terpilih.
Sampai sekarang, sekitar 40.000 siswa dari 80 sekolah dasar dan menengah melakukan transaksi tanpa uang tunai di sekolah melalui jam tangan pintar Smart Buddy atau kartu yang terhubung ke rekening bank orang tua mereka.
Â
Mengajarkan Siswa untuk Menabung
Dengan gagasan bahwa lebih mudah untuk mengeluarkan uang terlalu banyak ketika Anda tidak dapat melihat uang itu sendiri, kebijakan e-payment tersebut juga diharapkan bisa membantu siswa belajar tentang kebiasaan menabung.
Program POSB Smart Buddy memungkinkan siswa dan orang tua untuk melacak pola pengeluaran dan tabungan siswa melalui aplikasi seluler.
Dan sementara orang tua tidak perlu lagi membagikan uang saku setiap pagi sekarang, mereka masih dapat menetapkan batas tunjangan harian untuk anak mereka untuk menghindari pengeluaran berlebihan.
Adapun siswa, mereka dapat menetapkan tujuan tabungan mereka sendiri di aplikasi.
Itu diharapkan akan mengajarkan mereka tanggung jawab tentang penanganan uang, sementara juga membiasakan mereka dengan norma baru transaksi tanpa uang tunai.
Â
Advertisement