Sukses

China Akan Kirim Lagi Astronaut ke Stasiun Antariksa Terbarunya pada Juni 2022

China akan meluncurkan tiga astronot lagi ke stasiun ruang angkasa terbarunya pada Juni 2022.

Liputan6.com, Beijing - China akan meluncurkan tiga astronaut lagi ke stasiun ruang angkasa terbarunya pada Juni 2022.

Rencana itu dilakukan setelah kru terbaru kembali akhir pekan ini setelah enam bulan tinggal di orbit, kata seorang pejabat, Minggu 17 April 2022.

Awak Shenzhou 14 akan menghabiskan enam bulan di stasiun antariksa Tiangong untuk menambahkan dua modul ke stasiun.

Hal itu disampaikan oleh Hao Chun, direktur Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, mengatakan pada konferensi pers sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin (18/4/2022).

Program luar angkasa China yang ambisius meluncurkan astronaut pertamanya ke orbit pada tahun 2003, mendaratkan robot penjelajah di bulan pada tahun 2013, dan di Mars tahun lalu. Para pejabat telah membahas kemungkinan misi berawak ke bulan.

 

2 dari 3 halaman

Stasiun Antariksa Tiangong

Tiangong, atau Istana Surgawi, diluncurkan pada April 2021. Rencananya akan selesai dibangun tahun ini.

Modul Wentian akan diluncurkan pada bulan Juli dan modul Mengtian pada bulan Oktober, kata Hao.

Pada hari Sabtu, awak Shenzhou 13 mendarat di gurun Gobi di wilayah utara Mongolia Dalam.

Selama misi, astronaut Wang Yaping melakukan spacewalk pertama oleh seorang wanita China.

Wang, komandan Zhai Zhigang dan kru Ye Guangfu juga memancarkan kembali pelajaran fisika untuk siswa sekolah menengah.

 

3 dari 3 halaman

China Jadi Negara Ketiga di Dunia

China adalah negara ketiga yang meluncurkan astronaut ke luar angkasa sendiri setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Tiangong adalah stasiun ruang angkasa ketiga China setelah pendahulunya diluncurkan pada 2011 dan 2016.

Pemerintah mengumumkan pada tahun 2020 bahwa pesawat ruang angkasa pertama China yang dapat digunakan kembali telah mendarat setelah uji terbang tetapi tidak ada foto atau rincian yang dirilis.

China dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional karena kegelisahan AS bahwa program luar angkasanya dijalankan oleh sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, Tentara Pembebasan Rakyat.