Liputan6.com, Miami - Guinness World Records mengatakan seekor chihuahua di Florida bernama TobyKeith dijuluki sebagai anjing tertua di dunia yang hidup pada usia 21 tahun dan 66 hari. Gisela Shore dari Greenacres mengatakan, dia mengadopsi TobyKeith dari tempat penampungan ketika dia baru berusia beberapa bulan.
"Saya adalah seorang sukarelawan di Peggy Adams Animal Rescue dan salah satu karyawan memberi tahu saya tentang pasangan lansia yang mencoba menyerahkan seekor anak anjing karena mereka tidak bisa merawatnya lagi," kata Shore kepada Guinness World Records, seperti dikutip dari laman UPI.com, Senin (18/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Saya bertemu dengan pasangan tua dan saya diperkenalkan dengan seekor chihuahua cokelat kecil. Mereka menamainya Peanut Butter. Saya kemudian mengubah namanya menjadi TobyKeith," katanya.
Shore mengatakan, dia mulai curiga TobyKeith mungkin anjing tertua di dunia ketika dia berusia 20 tahun.
Guinness World Records mengkonfirmasi usia TobyKeith sebagai 21 tahun dan 66 hari pada 16 Maret tahun ini, membenarkan statusnya sebagai anjing tertua yang masih hidup. Chihuahua biasanya hidup sampai 12-18 tahun.
"Orang-orang tidak percaya betapa tampannya dia untuk usianya saat ini," kata Shore.
Anjing tertua yang pernah tercatat adalah anjing ternak Australia bernama Bluey. Anjing itu meninggal pada usia 29 tahun 5 bulan pada 14 November 1939.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Studi Menarik Soal Anjing
Jika anjing terlihat sering cemas, itu bisa jadi karena suara rumah tangga biasa seperti dari vakum atau oven microwave, kata para peneliti.
Sudah diketahui bahwa suara keras yang tiba-tiba seperti kembang api atau badai petir dapat memicu kecemasan pada anjing, tetapi studi baru ini menunjukkan bahwa bahkan suara sehari-hari dapat mengganggu mereka, dan pemilik mungkin tidak menyadarinya.
"Kami memberi mereka makan, menampung mereka, mencintai mereka dan kami memiliki kewajiban untuk merespons kecemasan mereka dengan lebih baik," kata penulis Emma Grigg, rekan peneliti dan dosen di School of Veterinary Medicine di University of California, Davis AS.
Timnya menyurvei 386 pemilik anjing tentang respons anjing mereka terhadap suara rumah tangga dan juga menilai perilaku anjing dan reaksi manusia dari 62 video daring, seperi dikutip dari UPI.
Peneliti menyimpulkan, suara rumah tangga berfrekuensi tinggi yang terputus-putus cenderung menyebabkan kecemasan anjing daripada frekuensi rendah dan suara terus menerus.
Advertisement
Hal yang Perlu Diketahui Saat Anjing Mulai Stres
Mereka juga menemukan bahwa banyak pemilik meremehkan reaksi ketakutan anjing mereka terhadap kebisingan rumah tangga, dan sering merespons dengan hiburan daripada khawatir, menurut temuan yang diterbitkan bulan ini di jurnal Frontiers in Veterinary Science.
"Kami tahu bahwa ada banyak anjing yang sensitif terhadap kebisingan, tetapi kami meremehkan ketakutan mereka terhadap kebisingan yang kami anggap normal karena banyak pemilik anjing tidak dapat membaca bahasa tubuh," kata Emma dalam rilis berita universitas.
"Anjing menggunakan bahasa tubuh lebih dari sekadar bersuara dan kita perlu menyadarinya," tambahnya.
Tanda-tanda umum kecemasan pada anjing termasuk merasa ngeri, gemetar, atau mundur. Ada juga petunjuk yang lebih halus seperti terengah-engah, menjilat bibir, memalingkan kepala, menegangkan tubuh, memutar telinga ke belakang dan menundukkan kepala di bawah bahu.
"Kami berharap penelitian ini membuat orang berpikir tentang sumber suara yang mungkin menyebabkan anjing mereka stres, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan paparan anjing mereka terhadapnya," kata Emma.
Kabur dari Rumah, Anjing Michigan Ini Malah Terjebak di Bongkahan Es
Ada cerita menarik dari Michigan. Polisi dan petugas pemadam kebakaran di Michigan menanggapi panggilan dari Detroit untuk menyelamatkan seekor anjing yang terdampar di bongkahan es yang mengapung.
Departemen Pemadam Kebakaran dan Kepolisian Wyandotte merespons setelah seekor anjing bernama Lucy melarikan diri dari pemiliknya dan berlari ke es, demikian dikutip dari laman upi.com.
Anjing ini kemudian terdampar di bongkahan es yang mengapung sekitar 20 kaki dari pantai.
Sebuah video yang diambil di tempat kejadian menunjukkan seorang penyelamat dengan peralatan khusus ke dalam air untuk mencapai Lucy dengan tongkat penangkap.
Lucy dikembalikan ke pantai tanpa cedera dan dipertemukan kembali dengan pemiliknya, kata tim penyelamat.
Advertisement