Sukses

Digitalisasi Bantu Pelaku Bisnis Terkoneksi dengan Konsumen pada Masa Pandemi COVID-19

Tren digitalisasi hingga pemanfaatan media sosial jalan utama pemasaran di masa pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi COVID-19, perusahaan rintisan khususnya di bidang e-commerce terus mengalami pertumbuhan dan mendorong aktivitas ekonomi. Tren semacam ini diakui oleh CEO GroupM untuk Asia Pasific Regions, Ashutosh Srivastava, ditambah dengan pemanfaatan sosial media dalam dunia digitalisasi.

"Selama pandemi COVID-19 kita melihat pertumbuhan perusahaan dan e-commerce. Berkat kemampuan dan pemanfaatan dari sosial media platform, bisa terlihat pertumbuhan marketing," ujar Ashutosh dalam wawancaranya bersama Liputan6.com pada Selasa (19/4/2022), di RDTX Place Jakarta.

"Sehingga ini menjadi sebuah trend, apa yang mestinya dan bisa dibeli, apa yang mesti digunakan hingga apa yang mesti kita punya," jelas Ashutosh.

Dalam pemaparannya, Ashutosh turut menjelaskan dengan adanya digitalisasi dan pemanfaatan media sosial, muncul sebuah peluang yang lebih besar. Pilihan yang diberikan pun juga beraneka ragam.

"Ada banyak pilihan yang tersedia karena terdapat banyak pilihan di media sosial. Pemanfaatan sosial media dengan para influencer, pembuatan konten sangat membantu."

"Ada dua cara, pertama GroupM bekerja sangat dekat dengan platform media sosial. Bagaimana kita menjalankan kampanye pada platform tersebut. Jadi kita bisa berhubungan dengan pekerjaan yang baik."

Selain memanfaatkan platform sosial media sebagai ruang untuk kampenye, Ashutosh juga menyebut bahwa budgeting yang efisien juga jadi poin penting dalam pemanfaatan medsos. "Kedua, bagi sebuah brand, ini adalah hasil dari jenis bisnis yang ingin saya capai, bulan depan, dalam satu tahun."

"Ini adalah soal anggaran, dalam pionir yang saya katakan sebagai gaya hidup. Bagaimana cara saya alokasikan, pada platform mana, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk kampanye lisan. Memberikan jenis hasil yang saya butuhkan. Jika kita melakukan itu, maka akan sangat membantu dalam pemanfaatan digital media platform."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kedekatan Masyarakat dengan Brand

Salah satu kunci utama suksesnya sebuah brand yaitu punya hubungan serta kedekatan dengan konsumen. Hal inilah yang turut ditekankan oleh Ashutosh Srivastava.

Digitalisasi membantu proses penjembatanan hubungan tersebut. Dengan catatan, perusahan harus punya kemampuan dalam membentuk karakternya sendiri dan terlihat beda dari yang lain.

"Kita harus standout di era digitalisasi dan berbeda dalam market place. Pemilik brand harus punya pengetahuan apa yang diinginkan oleh masyarakat," jelas Ashutosh.

Selain itu, Ashutosh menekankan bahwa konsumer harus mendapatkan pesan yang susuai dari kampanye yang disampaikan oleh sebuah brand. Pesan itu mesti relevan.

"Menciptakan pesan relevan untuk konsumer dan pemanfaatan teknologi akan mampu terlihat berbeda," jelas Ashutosh.

"Implementasi dari pemanfaatan teknologi, data yang telah dibaca dari konsumen, maka akan membantu sebuah perusahaan."

 

3 dari 4 halaman

Aktivitas Konsumer Selama Pandemi

Dengan adanya pandemi COVID-19, mendorong masyarakat untuk tetap berada di rumah. Mesin kerja perusahaan bekerja melihat situasi ini.

Sehingga, pemanfaatan digitalisasi jadi jalan utama dalam pemasaran sebuah produk. Berbagai jenis konten terekspose di internet.

"Selama pandemi COVID-19, platform e-commerce mulai bermunculan dan bisa secara langsung terkoneksi dengan konsumen," ujar Ashutosh.

"Influencer muncul, masyarakat melihat mereka dan membeli apa yang mereka pasarkan," jelas Ashutosh.

Adaptasi seperti ini ditekankan oleh Ashutosh agar perusahaan yang mau beriklan bisa beradaptasi.

 

 

4 dari 4 halaman

Pasar Digital vs Konvensional

Menurut Ashutosh, pandemi COVID-19 tidak serta merta akan menghilangkan pemasaran yang dilakukan secara konvensional.

Meski digitaliasi naik dauh, dikatakannya bahwa kondisi serba digital akan membuat konvensional serta digital marketing bisa jalan bersama.

"Justru bisa saling melengkapi," ujar Ashutosh.

Hal lain yang ia sorot adalah digital akan tetap melengkapi tradisonal. Ia memprediksi bahwa batas antara tradisional dan digital media akan menghilang.

"Bukan lagi soal mana lebih besar dari yang lainnya. Bukan soal tradisional versus digital. Tapi yang digital semakin melengkapi yang tradisional," kata Ashutosh.

"Semua pada akhirnya akan merambah digital. Contoh, siaran TV bisa juga bisa ditonton secara online," jelas Ashutosh.