Sukses

Kilas COVID-19 Dunia, Omicron XE di Selandia Baru hingga Lonjakan di Taiwan

Selandia Baru melaporkan kasus pertama varian Omicron XE di perbatasan. Sementara Taiwan hadapi lonjakan kasus COVID-19.

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru melaporkan kasus pertama varian Omicron XE di perbatasan, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan pada Sabtu.

Seseorang yang baru tiba dari luar negeri terkonfirmasi mengidap varian Omicron XE, katanya.

Ini adalah temuan varian Omicron XE pertama yang diketahui di Selandia Baru.

Menurut kemenkes, orang yang saat ini melakukan isolasi di rumahnya tersebut tiba di Selandia Baru pada 19 April dan menjalani tes COVID keesokan harinya. Pengurutan keseluruhan genom lantas mengonfirmasi varian XE.

"XE telah menyebar di luar negeri dan kehadirannya di Selandia Baru tak terduga," kata Kemenkes Selandia Baru sebagaimana diwartakan Xinhua, dikutip dari Antara, Minggu (24/4/2022).

Sementara itu, otoritas melaporkan 19 kematian, 7.930 kasus komunitas dan 494 pasien rawat inap COVID pada Sabtu.

Sebanyak 55 kasus baru COVID juga terdeteksi di perbatasan Selandia Baru.

Sejak virus corona mewabah otoritas telah mencatat 875.794 kasus terkonfirmasi COVID-19.

Selagi negara itu melewati libur panjang akhir pekan Anzac, kemenkes memperingatkan warga agar menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Pertama sudah divaksin. Kedua, memakai masker. Dan ketiga, di rumah saja dan menghindari kerumunan jika kondisi badan tidak sehat," katanya.

Selandia Baru kini berada dalam status oranye Kerangka Kerja Perlindungan COVID-19, di mana tidak ada pembatasan pertemuan.

 

2 dari 3 halaman

Lonjakan Kasus di Taiwan

Taiwan tidak akan memberlakukan penguncian seperti Shanghai untuk mengendalikan kenaikan kasus lokal COVID-19 saat sebagian besar mereka yang terinfeksi tidak memilki gejala atau menunjukkan gejala ringan, kata Pemimpin Su Tseng-chang, Sabtu (23/4).

Unuk itu, dia berjanji untuk tetap membuka wilayah itu.

Taiwan sudah menghadapi lonjakan kasus lokal sejak awal tahun, tetapi jumlah keseluruhan tetap kecil, yakni 18.436 sejak 1 Januari 2021 untuk populasi 23 juta penduduk dan hanya empat orang meninggal.

Didukung oleh tingkat vaksinasi yang tinggi, pemerintah telah mempromosikan “model Taiwan baru”, mempelajari secara bertahap hidup berdampingan dengan virus dan mencegah penutupan ekonomi, tidak seperti Shanghai memasuki minggu ketiga penguncian atau lockdown untuk mengendalikan pandemi.

Berbicara kepada wartawan, Su mengatakan pemerintah percaya diri atas langkah-langkah yang diambil dan pihaknya “beruntung” karena lebih dari 99 persen kasus antara tak bergejala dan penyakit ringan.

“Kami akan secara bertahap mengatasinya dan tidak akan seperti Shanghai dan memberlakukan lockdown, tetapi kami juga tidak akan secara tiba-tiba berhenti menggunakan masker dan tidak mengambil langkah-langkah anti-pandemi,” tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

10 Ribu Kasus di Formosa pada Akhir April 2022

Pemerintah memperkirakan kasus harian akan mencapai 10.000 akhir bulan ini dan sudah memperingatkan puncaknya kemungkinan dalam beberapa minggu lagi.

Su mengatakan lebih banyak lagi vaksin dan tes cepat yang sedang dalam proses untuk membantu mengatasi peningkatan infeksi guna “menyiapkan langkah selanjutnya dalam pembukaan kembali” dan memangkas waktu di karantina bagi penderita COVID-19 atau yang memiliki kontak dengan mereka.

Pemerintah sudah menyingkat karantina menjadi 10 hari dari dua minggu untuk semua kedatangan di Taiwan dan mempertimbangkan pengurangan bertahap lebih lanjut karena tampaknya akan membuka kembali perbatasannya.

Sekitar 80 persen dari 23 penduduk Taiwan saat ini sudah divaksin lengkap dan hampir 60 persen sudah mendapatkan dosis penguat vaksin atau booster sementara tetap mewajibkan penggunaan masker.

Taiwan sudah melaporkan 47.100 infeksi sejak awal pandemi lebih dari dua tahun lalu dan 856 kematian.

Video Terkini