Sukses

Sekjen PBB Bahas Ketegangan di Yerusalem dengan Pemimpin Israel dan Palestina

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas ketegangan yang sedang berlangsung di sekitar tempat-tempat suci Yerusalem

Liputan6.com, New York - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas ketegangan yang sedang berlangsung di sekitar tempat-tempat suci Yerusalem.

Pembahasan itu berlangsung dalam panggilan telepon terpisah pada hari Sabtu dengan perdana menteri Israel dan presiden Palestina, demikian seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (24/4/2022).

Dalam pernyataan yang dirilis setelah kedua panggilan itu, PBB mengatakan Guterres membahas "upaya untuk menurunkan ketegangan, mengakhiri provokasi dan langkah sepihak, dan memulihkan ketenangan".

Lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, telah terluka selama seminggu terakhir dalam bentrokan di dan sekitar kompleks Al-Aqsa, sebuah situs suci bagi Muslim dan Yahudi.

Warga Palestina telah marah dengan pengerahan polisi Israel besar-besaran dan kunjungan berulang oleh orang-orang Yahudi ke tempat suci, yang diatur melalui perjanjian pembagian kekuasaan yang lemah.

Guterres "menegaskan kembali bahwa status quo di Tempat-Tempat Suci harus ditegakkan dan dihormati," kedua pernyataan itu dibacakan.

Bentrokan di Al-Aqsa terjadi di tengah gelombang kekerasan mematikan, yang telah memicu kekhawatiran konflik yang lebih luas.

Peluncuran roket dari Jalur Gaza pada hari Rabu dan Kamis mendorong serangan balasan dari Israel.

Tetapi setelah serangan serupa dari Gaza pada Jumat malam dan Sabtu pagi, Israel memutuskan untuk tidak melancarkan serangan balik, sebaliknya mengatakan akan menutup satu-satunya perbatasannya ke daerah kantong pada hari Minggu.

 

2 dari 3 halaman

Indonesia Kecam Kekerasan Israel terhadap Palestina di Masjid Al Aqsa

Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa pada 15 April 2022 yang memakan korban jiwa dan luka-luka.

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam akun Twitter resmi pada 16 April 2022.

"Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan," jelas @Kemlu_RI, dikutip pada Sabtu (16/4/2022).

Sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam peristiwa bentrokan dengan polisi Israel di kompleks masjid Al Aqsa Yerusalem, kata organisasi Bulan Sabit Merah Palestina. Hal itu terjadi pada pekan kedua bulan suci Ramadan.

Pasukan keamanan Israel telah bersiaga tingkat tinggi setelah terjadinya serangkaian serangan jalanan yang dilakukan warga Arab di seluruh negeri selama dua minggu terakhir. Konfrontasi di situs suci Yerusalem membawa risiko memicu kembali ke konflik yang lebih luas antara Israel dan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel mengatakan setelah melaksanakan salat subuh, ratusan warga Palestina melemparkan petasan dan batu ke arah pasukan mereka dan ke arah tempat berdoa umat Yahudi di Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem.

Polisi memasuki kompleks Al Aqsa untuk "membubarkan dan mendorong kembali (kerumunan dan) memungkinkan jamaah lainnya meninggalkan tempat itu dengan aman", katanya, menambahkan bahwa tiga petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

Video Reuters menunjukkan petugas, beberapa dengan perlengkapan anti huru hara, mengejar sejumlah kecil orang setelah sebagian besar massa telah pergi, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (16/4/2022).

 

3 dari 3 halaman

Warga Palestina Ditangkap

Polisi Israel menangkap lebih dari 80 warga Palestina, kata Sheikh Omar Al-Kiswani, Direktur Masjid Al Aqsa, kepada Palestine TV.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan mereka "menuntut Israel secara penuh dan langsung untuk bertanggung jawab langsung atas kejahatan ini dan konsekuensi yang ditimbulkan."

"Intervensi segera oleh komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi Israel terhadap Masjid al-Aqsha dan mencegah hal-hal di luar kendali," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengatur wilayah pemerintahan sendiri di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat.

Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan Israel "bertanggung jawab atas konsekuensinya."