Liputan6.com, Nineveh - Empat roket Katyusha mendarat di dekat pangkalan militer Turki di provinsi Nineveh, Irak utara pada Minggu tanpa menimbulkan korban jiwa, kata seorang pejabat setempat.
Roket-roket itu, yang ditembakkan oleh gerilyawan tak dikenal pada malam hari, menargetkan pangkalan Bashiqa yang menampung pasukan Turki di daerah Zlikan.
Dikutip dari laman Xinhua, Senin (25/4/2022) lokasinya berjarak sekitar 400 km utara Baghdad, kata Mohammed Amin Gharib, walikota daerah Zlikan.
Advertisement
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga
Irak telah berulang kali menuduh Turki melanggar kedaulatannya dengan memasuki wilayahnya tanpa izin, termasuk kehadiran militer Turki di pangkalan Bashiqa.
Pada 18 April, pasukan Turki meluncurkan operasi lintas perbatasan darat dan udara baru melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Irak utara.
PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, telah memberontak melawan pemerintah Turki selama lebih dari 30 tahun.
Turki secara teratur melakukan operasi lintas perbatasan di pangkalan PKK di Irak utara, meskipun protes berulang kali di Irak.
5 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak
Sebelumnya, lima roket pada Rabu 9 Juni 2021 malam menargetkan pangkalan udara Balad Irak, dengan dua proyektil jatuh di dekat area yang digunakan oleh kontraktor Amerika Serikat tanpa menimbulkan korban, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.
"Tidak ada korban atau kerusakan," kata pejabat itu, dikutip dari laman Arab News.
Pangkalan udara Balad, di utara Baghdad, digunakan oleh perusahaan AS Sallyport untuk melayani jet tempur F-16 yang diterbangkan oleh angkatan udara Irak dan telah berulang kali menjadi sasaran tembakan roket.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hantam Bandara Internasional Baghdad
Perusahaan Amerika Serikat lainnya, Lockheed Martin, menarik stafnya dari pangkalan bulan lalu di tengah kekhawatiran tentang keselamatan personelnya.
Setidaknya tiga subkontraktor asing dan satu subkontraktor Irak terluka dalam serangan di Balad.
Roket juga menghantam dekat pangkalan militer di Bandara Internasional Baghdad, kata tentara Irak dan pejabat keamanan.
Setelah serangan di pangkalan udara itu, para pejabat keamanan mengatakan setidaknya satu roket menghantam tak lama kemudian di dekat bandara di pangkalan yang digunakan pesawat militer AS.
Para pejabat mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu dilakukan dengan "pesawat tak berawak" -- teknik yang semakin banyak digunakan oleh kelompok-kelompok pro-Iran.
AS secara rutin menyalahkan serangan semacam itu yang juga secara teratur menargetkan kepentingan AS di instalasi lain, termasuk bandara Baghdad pada faksi yang didukung Iran.
Pasukan AS berada di Irak sebagai bagian dari koalisi militer yang dibentuk untuk memerangi kelompok ISIS -- sebuah kampanye yang dinyatakan pemerintah Irak menang pada akhir 2017.
Serangan roket itu dipandang sebagai sarana untuk menekan Washington agar mengeluarkan semua personelnya yang tersisa, yang dipandang faksi-faksi terkait Iran sebagai kekuatan pendudukan.
Pada pertengahan April, para pejuang pro-Iran mengirim pesawat tak berawak berisi bahan peledak menabrak bandara Irbil dalam penggunaan senjata semacam itu yang pertama kali dilaporkan terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.
Advertisement
7 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak yang Tampung Pasukan AS
Tujuh roket menghantam pangkalan udara Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) di utara Baghdad pada Senin 15 Maret waktu setempat.
Dikutip dari laman Arab News, insiden ini diduga terjadi lantaran serangkaian serangan yang secara rutin disalahkan Washington pada faksi-faksi terkait Iran.
Serangan pada malam hari di Al-Balad tidak menimbulkan korban atau kerusakan di dalam pangkalan, kata seorang pejabat keamanan.
Dari total tujuh roket, ada lima roket yang jatuh ke desa terdekat di Irak. Pihak keamanan mencatat bahwa ketujuh roket itu ditembakkan dari desa terpisah di provinsi tetangga Diyala, sebelah timur pangkalan.
Hingga saat ini, tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas insiden tersebut. Ada beberapa serangan seperti itu dalam beberapa pekan terakhir yang menargetkan lokasi di mana pasukan AS beroperasi.
Â
Sempat Lakukan Gencatan Senjata
Pada 3 Maret 2021, seorang sub-kontraktor Amerika Serikat tewas dalam serangan serupa terhadap pangkalan udara lain, Ain Assad, di gurun barat Irak.
Itu terjadi beberapa hari setelah AS membom sebuah depot perbatasan di negara tetangga Suriah yang menurut Pentagon digunakan oleh milisi bersenjata Irak.
Presiden AS Joe Biden menggambarkan serangan 25 Februari itu sebagai "peringatan" bagi Iran.
Lusinan serangan roket dan bom pinggir jalan menargetkan situs keamanan, militer, dan diplomatik Barat di Irak pada tahun 2020, yang disalahkan oleh sumber militer Irak dan Barat pada faksi garis keras pro-Iran.
Serangan itu hampir berhenti total pada bulan Oktober 2020 menyusul gencatan senjata dengan kelompok garis keras, tetapi sejak itu kembali dilanjutkan.
Advertisement