, Sydney - Nama Tina Rahimi tengah jadi sorotan, pasalnya ia bakal jadi petinju Muslim perempuan pertama yang mewakili Australia di Pekan Olahraga Antar Negara Persemakmuran di Birmingham, Inggris, pada Juli 2022 mendatang.
Mengutip ABC Australia, Rabu (27/4/2022), Tina yang berasal dari Bass Hill di Sydney tersebut akan bertanding di kelas 57 kg. Ia merupakan satu dari delapan petinju yang baru pertama kali mewakili Australia di pertandingan internasional.
Baca Juga
Secara keseluruhan cabang tinju Australia akan menurunkan 11 petinju, yang empat di antaranya adalah perempuan. Sementara tujuh lainnya pria.
Advertisement
Tina Rahimi, petinju perempuan yang sekarang berusia 26 tahun baru menekuni tinju selama beberapa tahun terakhir dan sebelumnya adalah seorang "make-up artist" atau perias wajah.
Semula, Tina Rahimi berencana untuk menjadi petinju profesional. Namun adanya wabah COVID-19 dan persiapan menjelang Pesta Olahraga Persemakmuran saat ini memaksanya untuk sementara menunda rencana.
"Sejak mulai menekuni tinju saya tidak pernah berhenti. Saya sangat suka," kata Tina kepada media Australia The Daily Telegraph.
"Saya merasa mampu bertinju dan kemudian menonton pertandingan tinju yang lebih lagi menambah motivasi saya. Saya merasa saya akan bisa bertanding dengan baik, mulai berlatih dan pertandingan pertama saya adalah di tahun 2018."
"Saya suka dengan kontak fisik. Saya tidak pernah takut kena pukulan. Saya bahkan berlatih dengan remaja putra, dan walau mendapat pukulan saya tetap maju melawan."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dua Kali Kalah, Perempuan Muslim Pertama Wakil Australia di Cabang Tinju
Catatan rekor pertandingan Tina sejauh ini adalah 15-2, artinya menang 15 kali dan kalah dua kali, dan sekarang berharap akan berprestasi bagus di Pekan Olahraga Antar Negara Persemakmuran di Birmingham, Inggris, bulan Juli.
Tina mengatakan dengan menjadi perempuan muslim pertama yang mewakili Australia di cabang tinju, dia berharap akan memberi inspirasi bagi perempuan lain dari seluruh kalangan untuk terjun di dunia olahraga.
"Saya tahu saya memiliki potensi dan kemampuan untuk merebut medali emas, jadi saya benar-benar mendedikasikan diri ke cabang tinju sekarang ini," katanya.
"Ini akan menjadi prestasi luar biasa dari seorang berlatar belakang Muslim. Tidak banyak perempuan Muslim pernah mencapai prestasi seperti ini sebelumnya.
"Saya harus mengenakan hijab untuk menutup rambut saya dan juga tangan dan kaki saya dibalut pakaian, jadi saya tampak berbeda.
"Saya merasa bahwa kita bisa melakukan apa saja, kalau kita betul-betul berniat. Bahwa walau kita tampak atau mengenakan pakaian berbeda, berasal dari agama berbeda, tidak berarti kita tidak bisa mencapai impian yang kita inginkan."
Advertisement
Tiga Petinju Perempuan lain, Total Australia Kirim 425 Atlet
Tinju merupakan cabang kedua yang sudah mengumumkan atlet yang akan dikirim ke Birmingham, setelah minggu lalu tim angkat besi melakukan hal yang sama.
Australia secara keseluruhan akan mengirimkan 425 atlet ke pertandingan yang akan dilangsungkan antara tanggal 26 Juli sampai 8 Agustus tersebut.
Petinju perempuan Australia lainya adalah Kaye Scott, 37 tahun, yang akan menjadi petinju Australia kedua yang bertanding di tiga Pekan Olahraga Persemakmuran.
Kaye merebut medali perunggu di kelas 70 kg di Pekan Olahraga Persemakmuran di Gold Coast, Queensland, di tahun 2018 namun akan bertanding di kelas 69 kg di Birmingham.
Satu petinju lagi adalah Catlin Parker yang merebut medali perak di kelas 78 kg empat tahun lalu dan juga mewakili Australia di Olimpiade Tokyo 2021.
Petinju perempuan keempat Australia adalah Callum Peters yang baru berusia 19 tahun yang akan bertanding di kelas 75 kg.
Petinju Perempuan Arab Saudi Taklukkan Dua Gunung Tertinggi Dunia
Berbicara soal petinju wanita, Rasha al-Khamis, seorang perempuan Arab Saudi telah menorehkan prestasi terbaru. Ia menjadi petinju perempuan bersertifikasi pertama yang berhasil mendaki dua dari tujuh puncak tertinggi dunia (Seven Summit).
Dikutip dari Al Arabiya pada Minggu (25/3/2018), Rasha mengatakan, ada kesamaan dari tinju dan mendaki. Yakni, kegembiraan dan tantangan.
Meskipun Rasha berasal dari keluarga yang dikenal karena budaya dan seni, cucu dari almarhum penulis Abdullah bin Khamis, menjelaskan semangatnya untuk olahraga, geografi dan alam membawanya ke dunia ini.
Rasha mengatakan, dia mengenakan sarung tangan tinju pertamanya pada tahun 2011 ketika belajar di Universitas Southern California dan saat itulah cintanya untuk olahraga dimulai.
"Saya bergabung dengan klub tinju dan berlatih dua hingga tiga kali seminggu selama dua tahun berturut-turut," katanya.
"Saya menyukai permainan dan saya mendapat banyak manfaat dari itu karena telah mengembangkan karakter dan keterampilan saya seperti kecepatan dan efisiensi."
"Tinju adalah olahraga yang luar biasa, dan salah satu olahraga tercantik yang pernah saya mainkan. Tinju menanamkan kepercayaan diri dan menghilangkan energi negatif sembari memberikan energi pada pikiran.
Sebagai petinju, Anda harus memiliki refleks yang cepat. Itu juga bukan olahraga yang mahal, tetapi perlu kemauan keras untuk menguasainya," ucap perempuan Arab Saudi itu.
Advertisement