Liputan6.com, Riyadh - Idul Fitri atau Lebaran 2022 akan dimulai pada hari Senin 2 Mei karena bulan Syawal tidak terlihat pada hari Sabtu, Mahkamah Agung Arab Saudi mengatakan menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Negara-negara yang menandai awal bulan suci Ramadhan pada 2 April akan mengakhiri hari ke-30 Ramadhan pada 1 Mei, demikian seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (1/5/2022).
Baca Juga
UEA, Qatar, Irak, Kuwait, Bahrain, Palestina, Suriah, Yaman, Lebanon, Mesir, Sudan dan Turki juga mengumumkan bahwa hari pertama Idul Fitri adalah 2 Mei, pusat astronomi internasional mengatakan di Twitter.
Advertisement
Perayaan Idul Fitri mengikuti akhir Ramadhan yang berlangsung 29 atau 30 hari berdasarkan kapan bulan sabit terlihat.
Muslim mengikuti kalender lunar yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun 354 atau 355 hari.
Rekomendasi Pantau Hilal pada 30 April 2022
Kerajaan Arab Saudi mengajak masyarakat untuk mencari hilal di langit pada Sabtu petang (30/4/2022). Warga yang melihat hilal dengan menggunakan mata telanjang atau teropong harus melapor ke pengadilan terdekat.
Dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (29/4/2022), Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan di Arab Saudi, Abdullatif Bin Abdulaziz Al Al-Sheikh, telah meminta agar cabang-cabang kementerian untuk menyiapkan masjid dan musholla luar ruangan untuk menyambut jemaah sholat Idul Fitri.
Menteri Abdullatif berkata waktu sholat Idul Fitri pada 1443 adalah 15 menit setelah terbitnya matahari.
Sementara, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial telah mengumumkan ada empat hari libur Idul Fitri untuk sektor swasta dan non-profit di Kerajaan Arab Saudi.
Liburan akan dimulai pada akhir hari kerja pada Sabtu 30 April 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Hilal di Indonesia
Pada 1 Mei 2022 atau 29 Ramadhan 1443 Hijriah, secara hisab posisi hilal 1 Syawal di Indonesia sudah terlihat dan memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujar Kamaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (26/4/2022).
Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
Dengan demikian, 1 Syawal atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022, yang membuat Muhammadiyah dan NU kompak akan berlebaran pada 2 Mei 2022. Namun, penetapannya baru akan diumumkan setelah menggelar sidang isbat Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu, setelah proses pengamatan hilal di 99 titik pemantauan.
"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal, yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," ujarnya.
Â
Advertisement
Hasil Keputusan Sidang
Hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool.
Senada dengan Kamaruddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.
"Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik, Kalimantan dan Jawa sudah memenuhi. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas yang sebelumnya adalah pemimpin LAPAN.
Thomas menjelaskan posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal Syawal 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022, dengan mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.