Sukses

Rusia Serang Wilayah Odesa, Donbas dan Donetsk

Rusia memperluas serangnnya di wilayah Ukraina yakni Odesa, Donbas dan Donetsk.

Liputan6.com, Jakarta - Militer Ukraina melaporkan sebuah serangan rudal Rusia terhadap bandara Odesa pada Sabtu (30/4) merusak landasan pacu hingga tak bisa digunakan.

Seorang saksi mata mengatakan kepada CNN News bahwa ia melihat sedikitnya satu pesawat tempur di atas kota bagian selatan itu. Suara ledakan terdengar tak lama setelah sirene serangan udara berbunyi di penjuru kota itu.

Militer Ukraina juga mengatakan pasukan Rusia menghantam wilayah Donbas di Ukraina timur pada Sabtu (30/4), tapi gagal merebut tiga wilayah sasaran. Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (2/5/2022). 

Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam informasi hariannya melaporkan ketiga target itu adalah Lyman di Donetsk, serta Sievierodonetsk dan Popasna di Luhansk.

"Tidak berhasil - pertempuran berlanjut," katanya.

Menurut harian Kyiv Independent, polisi regional pada Sabtu (30/4) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menggempur 12 permukiman di Donetsk Oblast dalam 24 jam belakangan, menghancurkan sedikitnya 36 bangunan infrastruktur, termasuk sebuah sekolah dan sebuah rumah sakit. Polisi mengatakan sedikitnya empat warga sipil tewas, termasuk seorang anak, dan delapan orang lain cedera, termasuk anak-anak.

Sementara itu, ketika Vladimir Putin mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas Ukraina, Rusia telah "dipaksa untuk bergabung dan memindahkan unit-unit yang habis dan berbeda" yang sudah lelah dari serangan Moskow yang gagal di dekat Kyiv, pemerintah Inggris telah mengklaim.

Dalam pembaruan intelijen pada Sabtu pagi, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyarankan agar Kremlin berusaha "memperbaiki" masalah taktis dan logistik yang telah menghambat invasinya ke Ukraina hingga saat ini.

Moskow berharap untuk mencapai ini dengan "secara geografis memusatkan kekuatan tempur, memperpendek jalur pasokan dan menyederhanakan komando dan kontrol", kata Kementerian Pertahanan Rusia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Perluas Kekuasaan

Banyak unit yang dikerahkan kembali dalam serangan timur Moskow "kemungkinan menderita moral yang melemah", sementara "kurangnya keterampilan tingkat unit dan dukungan udara yang tidak konsisten telah membuat Rusia tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan massa tempurnya, bahkan meskipun ada perbaikan lokal", menurut Kementerian Pertahanan.

Penilaian Inggris tampaknya menggemakan keyakinan di Washington bahwa pasukan Putin hanya membuat keuntungan kecil di Donbas pada bulan itu sejak Rusia mengumumkan akan memfokuskan kekuatan militernya di wilayah timur, menyusul mundur dari utara Ukraina.

Ketika pasukan Rusia mencoba untuk bergerak ke utara dari kota Mariupol yang hancur untuk maju pada pasukan Ukraina dari selatan, kemajuan mereka telah "lambat dan tidak merata dan tentu saja tidak menentukan," seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press.

Sebagian karena keuletan perlawanan Ukraina, AS percaya Rusia "setidaknya beberapa hari di belakang tempat yang mereka inginkan", kata pejabat itu.

Dalam pembaruan operasional pada hari Sabtu, kementerian pertahanan Ukraina mengklaim bahwa 14 serangan Rusia telah ditolak di Donetsk dan Luhansk selama 24 jam sebelumnya, dengan Moskow menikmati "tidak berhasil" dalam upayanya untuk menguasai tiga daerah target di wilayah tersebut – Lyman, Sievierodonetsk dan Popasna.

 

3 dari 4 halaman

Rusia Tuduh Ukraina Serang Warga Sendiri di Wilayah Kherson

Serangan artileri Ukraina menewaskan dan melukai warga sipil sendiri di wilayah Kherson, kata Rusia pada Minggu.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina menggempur sekolah, taman kanak-kanak dan permakaman di desa Kyselivka dan Shyroka Balka di Kherson, kata kantor berita Rusia RIA, Minggu 1 Mei 2022.

Kemhan Rusia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan belum ada tanggapan dari Ukraina tentang laporan itu, Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (1/5/2022).

Moskow telah mengalihkan fokus ke wilayah selatan dan timur Ukraina setelah gagal merebut ibu kota Kiev dalam agresi militer yang sudah berlangsung sembilan pekan itu.

Selama invasi di Ukraina, Rusia telah menghancurkan kota-kota, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa lebih dari lima juta orang mengungsi ke luar negeri.

Pasukan Rusia telah merebut kota Kherson, hanya 100 km utara Krimea yang dicaplok pada 2014, dan sebagian besar Mariupol, kota pelabuhan strategis di Laut Azov.

Rusia menyatakan kemenangan di Mariupol pada 12 April, meskipun ratusan tentara dan warga sipil Ukraina masih bertahan di pabrik baja Azovstal.

4 dari 4 halaman

Desak Evakuasi

PBB telah mendesak kesepakatan evakuasi. Pada Sabtu, seorang petempur Ukraina di pabrik itu mengatakan sekitar 20 perempuan dan anak-anak berhasil dikeluarkan.

"Kami keluarkan warga sipil dari puing-puing dengan tali - lansia, perempuan dan anak-anak," kata sang petempur, Sviatoslav Palamar, merujuk pada reruntuhan di dalam pabrik yang membentang sejauh 4 km persegi.

Dia mengatakan Rusia dan Ukraina menghormati gencatan senjata lokal, dan dia berharap warga sipil yang dievakuasi akan dibawa ke kota Zaporizhzhia.

Ratusan warga Ukraina masih berada di dalam pabrik baja itu, menurut sejumlah pejabat Ukraina.