Sukses

Koma 17 Tahun, Begini Kondisi Terbaru Pangeran Arab Al-Waleed bin Khalid Al-Saud

Putri Saudi Rima binti Talal men-tweet foto Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal.

Liputan6.com, Riyadh - Seorang putri di Kerajaan Saudi memposting foto pangeran yang telah koma selama 17 tahun dan meminta doa untuk kesembuhannya.

Dikutip dari laman english alaraby pada Kamis (12/5/2022) Putri Saudi Rima binti Talal men-tweet foto Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal.

Ia dikenal sebagai 'Sleeping Prince'. Ayahnya, Khaled bin Talal terus berupaya menyembuhkan anaknya yang sudah lama tidur.

"Semoga Tuhan menyembuhkannya. Cintaku, semoga Tuhan melindungimu", tulis tweet itu.

Pangeran Al-Waleed telah menggunakan ventilator sejak 2005 setelah menderita pendarahan otak akibat kecelakaan mobil saat belajar di sebuah perguruan tinggi militer. Ayahnya, saudara dari miliarder taipan bisnis Arab Saudi Pangeran Al-Waleed bin Talal Al Saud, telah menolak untuk menyerah dan bersikeras untuk memantau kondisinya dengan harapan bahwa suatu hari dia akan bangun.

Pada Oktober 2020, dia menggerakkan tangannya sebagai tanggapan terhadap seseorang yang berbicara di samping tempat tidurnya, sebuah video yang muncul secara online. "Halo, hai," kata orang itu kepada pangeran, mendorongnya untuk mengangkat dua jari.

"Biarkan aku melihat, lebih tinggi, lebih tinggi!" katanya dalam upaya yang berhasil untuk mendorong lebih banyak gerakan. Terakhir kali gerakan dari pangeran Arab Saudi itu terjadi beberapa tahun sebelumnya pada tahun 2015.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Ayah dari Pangeran Al-Waleed

Ayahnya Pangeran Khalid termasuk di antara mereka yang ditahan selama 11 bulan karena mengkritik tindakan keras terhadap elit kerajaan yang menyebabkan puluhan pangeran, pejabat, dan taipan dipenjarakan di hotel Ritz-Carlton Riyadh pada tahun 2017.

Dia ditangkap kembali secara singkat pada tahun berikutnya.

Pangeran Al-Waleed menggunakan ventilator sejak 2005 setelah mengalami pendarahan otak akibat kecelakaan mobil saat di belajar di kampus militer.

Terbaring koma selama 17 tahun, salah satu pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khalid Al-Saud, kini bisa menggerakkan tangannya merespons suara seseorang. Hal itu telah menjadi secercah harapan bagi keluarganya.

Pangeran Al-Waleed tak sadarkan diri usai menderita pendarahan otak akibat kecelakaan mobil saat sedang mempelajari ilmu militer di Ibu Kota Inggris, London.

Sejak saat itu Pangeran Al-Waleed koma. Pada 2015, dokter yang merawatnya memutuskan untuk mencabut perangkat atau mesin pendukung kehidupannya, tetapi sang ayah, Pangeran Khalid bin Talal Al Saud dan ibunya, Putri Mona Riad El Solh --yang merupakan putri pemimpin Lebanon--, menolaknya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Hanya Gerakan Tangan

Ayah dan ibunya belum menyerah dan bersikeras untuk memantau kondisinya dengan harapan bahwa suatu hari Pangeran Al-Waleed akan bangun dari koma.

Harapan itu sempat terwujud pada Mei 2019. Saat itu kejutan yang tidak terduga terjadi ketika Pangeran Al-Waleed menggerakkan kepalanya dari kanan ke kiri dan ke belakang.

Keluarganya kini kembali mendapat harapan setelah Sang Pangeran dapat menggerakkan tangan saat merespons seseorang yang berbicara kepadanya.

"Halo, hai," kata seorang wanita kepada pangeran Al-Waleed yang kemudian memintanya mengangkat dua jarinya, seperti dalam rekaman video yang beredar.

"Biarkan saya lihat, lebih tinggi, lebih tinggi," ujar wanita itu.

Pangeran Al-Waleed yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi ini kemudian mengikuti arahan wanita itu dengan mengangkat jarinya lebih tinggi.

Sebelum menggerakkan tangan pada 19 Oktober 2020, pangeran Al-Waleed terakhir kali menggerakkan tangannya pada 2015, seperti dikutip dari Alaraby.

4 dari 4 halaman

Kematian Seorang Pangeran Arab Saudi

Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan kematian Pangeran Nawaf bin Saad bin Saud bin Abdulaziz Al-Saud. Namun, belum adanya informasi terkait penyebab kematian Pangeran Nawaf.

Dikutip dari Arab News, Rabu 21 Oktober, kabar duka tersebut dilaporkan kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency.

Prosesi doa pemakaman diadakan pada 20 Oktober 2020 di Ibu Kota Kerajaan, Riyadh.

Sementara itu, laporan kantor berita Petra mengatakan bahwa Raja Yordania Abdullah menyampaikan belasungkawanya kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan keluarga kerajaan serta masyarakat negara tersebut.Â