Liputan6.com, Washington D.C - KTT Global COVID-19 ke-2 digelar secara virtual pada Kamis, 12 Mei 2022, pukul 20.00 WIB. Disiarkan secara langsung melalui WH.GOV/Live.
Dalam salah satu sambutannya, Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat tengah berupaya berbagi teknologi kesehatan untuk COVID-19.
"Hari ini saya mengumumkan Amerika Serikat akan membagikan teknologi kritis COVID-19 melalui Technology Access Pool Organisasi Kesehatan Dunia. Kami menyediakan teknologi kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat, termasuk protein lonjakan stabil yang digunakan dalam banyak vaksin COVID-19," ujarnya dalam pidato sambutan KTT COVID-19.
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Joe Biden juga menyatakan tengah melakukan proyek penggalangan dana baru menargetkan daerah yang sulit terjangkau akses kesehatan antivirus.
"Kami sedang menjalankan program percontohan baru, bekerja sama dengan Global Fund, untuk memperluas akses ke pengujian cepat dan perawatan antivirus untuk orang-orang di daerah yang sulit dijangkau," jelas Joe Biden.
"Dan kami meningkatkan dukungan kami untuk dana Kesiapsiagaan Pandemi dan Keamanan Kesehatan Global baru yang akan dibentuk di Bank Dunia musim panas ini dengan pendanaan awal $450 juta," paparnya lagi.
Memuji Keterlibatan Indonesia
Dalam pernyataan tersebut, Joe Biden juga menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia yang telah ikut serta dalam program terbaru AS perihal penggalangan dana terbaru yang bekerja sama dengan Global Fund.
"Saya secara khusus ingin memuji Indonesia dan Italia atas kepemimpinan mereka dalam membantu mewujudkan dana ini. Dan saya mendorong para pemimpin lain untuk bergabung dengan saya -- dalam meningkatkan komitmen mereka," tutur Presiden ke-46 AS tersebut.
Joe Biden mengatakan bahwa "Kita akan bersama-sama menghadapi krisis kesehatan global. Kita harus mulai bekerja untuk mencegah varian berikutnya dan pandemi berikutnya sekarang."
"Saya meminta lebih banyak pemimpin ikut serta, bagaimana kita bisa bekerja lebih banyak untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa," pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
AS Dukung Presidensi G20 Indonesia Soal Arsitektur Kesehatan Global
Amerika Serikat sebagai Ketua KTT COVID-19 pertama; Indonesia sebagai Presiden G20; Belize sebagai Ketua Komunitas Karibia (CARICOM); Jerman sebagai Presiden G7; serta Senegal sebagai Ketua Uni Afrika, menjadi tuan rumah bersama KTT Global COVID-19 ke-2.
KTT Global COVID-19 ini akan menggandakan upaya yang dilakukan pada KTT COVID pertama dan berfokus pada empat tujuan utama: komitmen ulang intensitas terahadap respons global; memvaksinasi dunia; melindungi yang paling rentan; dan mencegah bencana di masa depan.
Menjelang KTT, Amerika Serikat menyerukan kepada pemimpin pemerintahan, masyarakat sipil, dunia usaha, dan filantropi untuk membuat komitmen baru yang signifikan.
"COVID-19 tidak akan menjadi ancaman kesehatan global terakhir atau terbesar yang kita hadapi, sehingga kita harus berinvestasi dalam ketahanan infrastruktur kesehatan global kita," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim pada Forum Bilateral Tempo 2022, Kamis (12/5/2022) seperti tertuang dalam pernyataan tertulis yang dibagikan Kedubes AS di Jakarta.
Terkait pemulihan ekonomi pascapandemi, Dubes Kim menyebutkan, "Amerika Serikat mendukung prioritas G20 Indonesia terhadap arsitektur kesehatan global. Presiden Biden telah meminta agar lebih dari 28 miliar dolar dalam anggaran nasional berikutnya diarahkan untuk kesehatan global, sistem kesehatan, dan jaminan kesehatan. Hal tersebut akan membuat kita lebih siap menghadapi guncangan kesehatan berikutnya."
Advertisement
Di KTT Global COVID-19, Jokowi Ajak Bangun Arsitektur Kesehatan hingga Lebih Siaga Pandemi
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato secara virtual pada Global COVID-19 Summit yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5/2022).
Menurutnya, pandemi COVID-19 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi dunia, yakni ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi ternyata tidak cukup kuat. Akibatnya, harga yang harus dibayar sangatlah mahal yaitu jutaan orang yang kehilangan nyawanya dan perekonomian dunia pun mengalami keterpurukan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun mendorong semua negara untuk bekerja sama mengatasi pandemi serta membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat.
"Untuk mengatasi pandemi, percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk menjangkau 70 persen penduduk setiap negara. Momentum turunnya jumlah kasus saat ini harus dimanfaatkan untuk meluncurkan pukulan terakhir terhadap COVID-19. Vaksin harus secepatnya menjadi vaksinasi. Kolaborasi kita harus menjembatani tantangan vaksinasi, mulai dari pembiayaan, logistik, dan sumber daya manusia,” ujar Jokowi di KTT Global COVID-19 ke-2 itu dikutip dari Setkab.go.id, Jumat (13/5/2022).
Jokowi menjelaskan bahwa setidaknya diperlukan tiga hal untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat.
Komitmen AS
Hingga saat ini, Presiden Biden telah berkomitmen untuk membagikan 1,2 miliar dosis vaksin yang aman dan efektif kepada dunia, dan Amerika Serikat telah memenuhi komitmen tersebut. AS telah mengirimkan lebih dari 530 juta dosis vaksin ke 115 negara di seluruh dunia, empat kali lebih banyak dibandingkan donor dengan donasi terbanyak berikutnya. AS telah mengirimkannya secara gratis tanpa pamrih.
Amerika Serikat dan tuan rumah lainnya menantikan KTT sukses berikutnya guna mempercepat respons internasional terhadap COVID-19 serta untuk memajukan kesiapsiagaan pandemi global.
President Biden, Presiden Jokowi, dan kepala negara dari negara tuan rumah lainnya akan membuka KTT dengan sambutan tentang bagaimana memerangi COVID-19 harus tetap menjadi prioritas internasional.
Selanjutnya, KTT akan menampilkan tiga sesi yang berfokus pada memvaksinasi populasi, memperluas akses ke tes dan perawatan, dan mendorong ketahanan kesehatan dan mencegah bencana di masa depan.
Advertisement