Sukses

50 Tahun Jadi Misteri, Brankas Milik Museum di Indiana Akhirnya Bisa Dibuka

Museum Ruthmere di Elkhart mengatakan, brankas dinding telah ada sejak sebelum museum dibuka pada tahun 1973.

Liputan6.com, Indiana - Sebuah museum di Indiana mengumumkan bahwa para pekerja di sana akhirnya dapat memecahkan misteri selama 50 tahun dengan membuka brankas tua.

Di dalam brankas tersebut mereka menemukan selembar kertas dengan informasi asuransi, demikian dikutip dari laman UPI, Jumat (13/5/2022).

Museum Ruthmere di Elkhart mengatakan, brankas dinding telah ada sejak sebelum museum dibuka pada tahun 1973.

Namun, brankas tersebut diyakini belum dibuka selama bertahun-tahun lebih lama dari museum yang telah beroperasi.

Pihak museum mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa kombinasi brankas itu dibuka dengan bantuan dari mantan penduduk Ruthmere, Bob Deputy dan putrinya, Cathy O'Connor.

Pekerja menggunakan kombinasi tersebut untuk membuka brankas dan menemukan satu lembar informasi asuransi lewat sebuah bantalan kertas.

"Sayangnya, uang di dalam brankas itu sudah lama hilang," kata posting Facebook.

Benda Misterius yang Kini Belum Ditemukan

Hal yang turut misterius selain isi dari brankas di Indiana yang pada akhirnya terpecahkan, yaitu Burung Hantu 'Emas', Prancis.

Pada 1993, Max Valentine dari Prancis mengklaim bahwa dirinya telah menyembunyikan harta karun seekor burung hantu emas di rural Prancis. Valentine mengatakan jika ada yang berhasil menemukannya, dia akan menghadiahi sang penemu hadiah jutaan dollar AS.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Upaya Memburu

Orang-orang pun menjadi fanatik dan mencoba menemukan harta karun tersebut, demikian seperti yang diwartakan oleh The Richest.

Sejumlah individu bahkan sampai membakar sebuah tempat peribadatan dalam memburu burung hantu emas itu. Dalam sebuah wawancara, Max Valentine menyatakan bahwa burung hantu itu masih berada di tempat semula ia menyembunyikannya.

Dia juga mengatakan bahwa sejumlah orang dinilai telah sangat dekat dengan lokasi harta karun itu. Sayangnya, Tuan Valentine telah meninggal dan rahasia harta karun itu turut dibawa bersamanya hingga ke liang lahat.

Namun, meski begitu, ada kemungkinan Max Valentine berbohong demi mencari perhatian publik.

Kini, hanya Valentine dan Tuhan yang tahu, ada-tidaknya burung hantu emas itu.

3 dari 4 halaman

Berlian Ratusan Miliar, Kota London

Hal lain yang juga jadi misteri disebut-sebut ada di Inggris. Harta karun ini memiliki kesempatan lebih besar untuk ditemukan karena baru hilang pada tahun 2009.

Graff Diamonds adalah toko perhiasan mewah di London yang dirampok oleh dua pelaku pada tahun 2009, demikian seperti yang diwartakan oleh The Richest.

Kedua pria yang merampok tempat itu lihai menyamar. Kedua pelaku itu menggunakan jasa make-up artist selama empat jam sebelum perampokan, mengganti wajah dan rambut mereka.

Bahkan para pelaku mengklaim penyamaran tersebut mampu membuat masing-masing ibu keduanya tak mengenali mereka.

Para pelaku, pergi ke Toko Graff dan berpura-pura membeli perhiasan. Di tengah transaksi, saat berlian senilai US$ 65 juta (setara dengan Rp 864 miliar telah dikeluarkan dari brankasnya, kedua pelaku mengambil batu mulia tersebut sambil menodong seorang karyawan sebagai sandera.

Aksi kedua pelaku berhasil ditumpas polisi. Akan tetapi, sesaat sebelum diamankan, para pelaku berhasil menyembunyikan barang curiannya.

Jadi, kemungkinan besar, ada permata dan berlian senilai $ 65 juta di belantara Kota London.

Meskipun berlian itu ditemukan, sayangnya benda itu akan menjadi barang bukti kepolisian dan harus dikembalikan ke Toko Graff.

4 dari 4 halaman

Harta Karun Bajak Laut Lafitte, Amerika Utara

Selanjutnya, ada pula harta yang ditinggalkan oleh bajak laut.

Jean Lafitte dan saudaranya Pierre Lafitte adalah bajak laut dari Prancis. Keduanya bekerja sama selama Abad ke-19 untuk mencuri harta dari sejumlah kapal dagang di Teluk Meksiko.

Lafitte bersaudara juga memiliki sebuah gudang besar khusus untuk menyimpan harta jarahannya. Mereka juga kerap menjual harta itu kepada sejumlah orang untuk keuntungan pribadi.

Banyak orang percaya bahwa Pierre dan Jean tak mampu menjual harta mereka yang menumpuk. Sehingga agar aman, Lafitte bersaudara menimbun harta jarahan mereka di suatu tempat tersembunyi.

Lafitte bersaudara meninggal sekitar tahun 1823 dan keduanya membawa rahasia lokasi tersebut hingga ke liang kubur.

Rumor mengatakan bahwa harta karun itu terkubur di Danau Borgne, New Orleans, Amerika Serikat.