Liputan6.com, Jakarta Penguasa lama de facto Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan terpilih sebagai presiden UEA yang baru pada Sabtu (14/5/2022), sehari setelah kematian mantan pemimpinnya.
"Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal," kata kantor berita WAM yang dikelola negara seperti dikutip dari Al Jazeera, setelah bertahun-tahun menyerukan gagasan dari belakang layar sementara saudara tirinya Presiden Khalifa bin Zayed Al Nahyan absen karena kesehatan yang buruk.
Baca Juga
Para penguasa tujuh sheikh Uni Emirat Arab membuat keputusan dalam sebuah pertemuan. Itu terjadi setelah Sheikh Khalifa meninggal pada Jumat 13 Mei di usia 73 tahun.
Advertisement
WAM menggambarkan pemungutan suara sebagai suara bulat di antara para penguasa sheikh negara itu, yang juga termasuk Kota Dubai yang dipenuhi gedung pencakar langit.
"Kami mengucapkan selamat kepadanya dan berjanji setia kepadanya, dan orang-orang kami berjanji setia kepadanya," kata penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, di Twitter setelah pemungutan suara.
"Seluruh negara dipimpin olehnya untuk membawanya ke jalan kemuliaan dan kehormatan, insya Allah."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengaruh Kuat di Emirat
Dikenal luas sebagai MBZ, Sheikh Mohamed adalah salah satu pemimpin paling kuat di dunia Arab. Lulusan Akademi Militer Kerajaan Inggris Sandhurst, ia memimpin salah satu tentara dengan perlengkapan terbaik di kawasan Teluk.
Bekerja di belakang layar selama bertahun-tahun sebagai pemimpin de facto, Sheikh Mohammed yang berusia 61 tahun, mengubah militer UEA menjadi kekuatan berteknologi tinggi, ditambah dengan kekayaan minyak dan status pusat bisnisnya, memperluas pengaruh UEA secara internasional.
Sheikh Mohammed mulai memegang kekuasaan dalam periode ketika saudara tirinya Sheikh Khalifa menderita serangan penyakit, termasuk stroke pada tahun 2014. Di bawah arahannya yang sederhana, Uni Emirat Arab telah menempatkan seorang pria di luar angkasa, mengirim penyelidikan ke Mars, dan membuka reaktor nuklir pertamanya.
MBZ memimpin penataan kembali Timur Tengah yang menciptakan poros anti-Iran baru dengan Israel. Dia juga mendukung kekuatan militer UEA yang, ditambah dengan kekayaan minyak dan status pusat bisnisnya, memperluas pengaruh UEA di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Di bawah kepemimpinannya, UEA mengambil pendekatan yang lebih berfokus pada militer di kawasan itu, bergabung dengan Arab Saudi dalam perang berdarah selama bertahun-tahun di Yaman yang masih berkecamuk hingga hari ini.
Sejak pandemi virus corona, UEA di bawah kepemimpinan Sheikh Mohammed telah berusaha untuk merehabilitasi hubungan dengan Iran dan Turki.
Â
Advertisement
Presiden UEA Ketiga
Transisi kekuasaan menandai ketiga kalinya UEA memilih presiden sejak menjadi negara merdeka pada tahun 1971.
Kecepatan pengumuman hari Sabtu tampaknya dirancang untuk menunjukkan persatuan dan meyakinkan dunia akan stabilitas negara penghasil minyak dan gas yang penting dan menampung pasukan militer Barat.
MBZ menjadi presiden pada saat hubungan lama UEA dengan Amerika Serikat telah terlihat tegang karena anggapan AS melepaskan diri dari masalah keamanan sekutu Teluknya.
Abu Dhabi, yang memegang sebagian besar kekayaan minyak negara Teluk, telah memegang kursi kepresidenan sejak pendirian federasi UEA oleh ayah Sheikh Khalifa, mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pada tahun 1971.
UEA secara keseluruhan sedang menjalani masa berkabung tiga hari yang akan membuat bisnis tutup di seluruh negeri dan pertunjukan dihentikan untuk menghormati Sheikh Khalifa. Papan reklame elektronik semuanya menunjukkan gambar mendiang sheikh di Dubai pada Jumat malam saat bendera dikibarkan setengah tiang.
Meninggalnya Presiden UEA
Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan meninggalnya presiden mereka Sheikh Khalifa bin Zayed. Ia meninggal dalam usia 73 tahun. Meninggalnya Sheikh Khalifa diumumkan oleh Kementerian Urusan Kepresidenan Uni Emirat Arab.
"Kementerian Urusan Kepresidenan berduka dengan rakyat UEA, negara Arab dan Islam, dan dunia karena mangkatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA," tulis pernyataan kementerian, dikutip Khaleej Times, Jumat (13/5/2022).
Sheikh Khalifa adalah anak pertama dari Sheikh Zayed, presiden pertama UEA. Sheikh Khalifah menjabat sebagai presiden dan Penguasa Abu Dhabi sejak 2004.
Ia merupakan saudara tiri dari Pangeran Mohamed bin Zayan (MbZ). Pangeran MbZ diangap sebagai pemimpin de facto Abu Dhabi sejak kakaknya kena stroke pada 2014.
Pencapaian Sheikh Khalifa yang disorot adalah di bidang ekonomi. Ia berupaya melakukan diversifikasi dari sektor minyak dan gas.Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab akan beeduka nasional. Bendera akan dikibarkan setengah tiang.
Pada periode berduka, sektor pemerintah dan dunia usaha dengan menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga masuk periode duka selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Advertisement