Sukses

Bom Bunuh Diri Meledak di Waziristan Pakistan, 8 Orang Tewas

Serangan paling mematikan terjadi di Waziristan Utara, Pakistan. Sebuah distrik yang bergolak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan tiga tentara dan tiga anak berusia antara 4 sampai 11 tahun.

Liputan6.com, Waziristan - Serangan militan melanda Pakistan pada Minggu 15 Mei 2022, tepatnya di barat laut negara itu. Para pejabat setempat mengatakan peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, anak-anak dan anggota kelompok minoritas Sikh.

Serangan paling mematikan terjadi di Waziristan Utara, sebuah distrik yang bergolak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan tiga tentara dan tiga anak berusia antara 4 sampai 11 tahun, menurut sebuah pernyataan militer seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (16/5/2022).

Distrik Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan itu merupakan pusat kelompok teroris hingga kini.

"Badan intelijen sedang menyelidiki tentang pelaku bom bunuh diri dan siapa yang mengendalikannya,” kata urusan media pihak militer, Hubungan Masyarakat Antar Layanan.

Secara terpisah, polisi dan saksi mata mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tak dikenal menembak mati dua penjaga toko Sikh dalam insiden tembak-lari di ibu kota provinsi, Peshawar.

Para penyerang itu berhasil melarikan diri. Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan itu.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengutuk kekerasan militan itu.

Siapa Dalang Serangan, ISIS atau TTP?

Kelompok ISIS sebelumnya mengklaim serangan terhadap masyarakat minoritas Sikh.

Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang, yang dikenal sebagai Taliban Pakistan, secara rutin mengklaim serangan terhadap pasukan keamanan di distrik Waziristan dan di tempat lain negara itu.

Pakistan dan Amerika mencatat TTP sebagai organisasi teroris. Serangan TTP meningkat di Pakistan sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Serangan Sebelumnya

Sebelumnya, serangan bom bunuh diri melanda sebuah van di selatan Kota Karachi, Pakistan. Polisi pada Selasa 26 April 2022 mengatakan tiga warga China dan sopir lokal tewas dalam peristiwa tersebut.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (27/4/2022) menyebut, seorang polisi senior mengatakan kepada wartawan, para korban sedang dalam perjalanan ke Institut Konfusius yang dibangun China ketika ledakan bom menghantam mobil van mereka di pintu masuk lembaga pendidikan itu.

Di antara korban tewas terdapat direktur institut tersebut, dan dua guru perempuan. Seorang warga negara China lainnya dan seorang sopir berkewarganegaraan Pakistan mengalami luka-luka.

Kepala Kepoisian Karachi Ghulam Nabi Memon mengatakan ledakan itu mungkin dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri, tetapi penyelidikan masih berlangsung. Ia menyampaikan tinjauan awal rekaman video di sekitar lokasi yang menunjukkan seseorang yang mengenakan burqa perempuan berwarna hitam, berjalan ke arah mobil van nahas itu sebelum ledakan terjadi.

Saluran televisi lokal menayangkan rekaman video yang menunjukkan penyerang meledakkan bom ketika mobil van bergerak lambat memasuki kompleks institut itu.

Kelompok Separatis Baluch Dalangnya

Sebuah kelompok separatis Baluch yang telah dilarang dan dikenal sebagai "Tentara Pembebasan Baluch" mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan seorang pembom perempuan melakukan serangan tersebut. Klaim itu belum dapat diverifikasi secara independen.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk serangan di Karachi itu sebagai "aksi teroris yang tercela."

3 dari 3 halaman

Ledakan di Area Bisnis dan Industri di Karachi Pakistan

Sementara itu, setidaknya 15 orang tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat ledakan di sebuah cabang bank di kawasan industri di Karachi, Pakistan, pada Sabtu 18 Desember 2021, kata kepolisian setempat.

Seorang perwira polisi senior mengatakan ledakan di cabang Habib Bank Ltd, pemberi pinjaman terbesar Pakistan, diduga disebabkan oleh kebocoran gas, demikian seperti dikutip dari the Guardian, Minggu (19/12/2021).

Polisi Sarfaraz Nawaz juga mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan itu tampaknya telah dibangun di atas saluran pembuangan limbah.

"Tim bahan peledak kami sedang bekerja mencoba untuk memastikan sifat ledakan, tetapi tampaknya struktur itu dibangun di saluran pembuangan dan gas bisa menjadi penyebab yang mungkin," katanya.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, pemimpin Bank mengatakan ledakan telah merusak cabangnya dan menyebabkan korban dan luka-luka.

"Simpati kami bersama keluarga yang berduka," tambahnya.

Sebuah pompa bensin yang terletak di sebelah bank di dalam Sindh Industrial Trading Estate dan mobil-mobil yang diparkir di dekatnya rusak parah.

Tayangan televisi menunjukkan lantai bank luluh lantak, mengekspos kerangkan besi konstruksi yang bengkok.

"Sejauh ini 15 orang telah meninggal dan 16 lainnya dibawa ke rumah sakit," kata administrator Karachi Murtaza Wahab dalam sebuah tweet.

Petugas polisi senior lainnya, Sharjeel Kharal, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak segera jelas berapa banyak yang tewas atau terluka dalam ledakan itu karena bank memiliki staf yang bekerja pada hari Sabtu.