Liputan6.com, Canberra - Sebuah sekolah swasta terbesar di Canberra, Australia, Canberra Grammar School (CGS), mengundang Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Dr Siswo Pramono beserta Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib.
Mereka mendapat sambutan hangat dari para guru dan siswa saat melakukan kunjungan pada 17 Mei 2022.
Baca Juga
Menurut informasi dari KBRI Canberra yang dikutip Kamis (18/5/2022), CGS merupakan salah satu sekolah swasta terbesar di Canberra dengan jumlah murid mencapai 1.800 orang yang terdiri dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan sekolah menengah atas. CGS juga merupakan sekolah internasional yang memiliki siswa lebih dari 16 negara di luar Australia.
Advertisement
Kunjungan tersebut dalam rangka memperkenalkan sekolah dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa yang belajar bahasa Indonesia untuk mendemonstrasikan kemampuan bahasa Indonesia mereka.
Menurut salah seorang guru bahasa Indonesia di Grammar School, Katerine, para siswanya telah belajar bahasa Indonesia selama hampir satu setengah tahun.
"Di sekolah ini kami memberikan pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas 11 dan 12. Mereka akan belajar Bahasa Indonesia selama dua tahun. Saya berharap hal itu cukup bagi mereka untuk bisa berbicara dalam Bahasa Indonesia. Kami juga ingin membawa mereka ke Indonesia agar bisa lebih mengenal Indonesia sehingga bisa lebih semangat lagi belajar bahasa Indonesia", jelas Katerine.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Bahasa Indonesia Penting
Sementara Kepala Sekolah Canberra Grammar School, Justin Garrick, mengatakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang penting untuk dipelajari oleh siswa Australia, oleh karena itu sekolah berkomitmen untuk terus membuka kelas Bahasa Indonesia.
"Saya yakin Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang penting untuk dipelajari, bahkan kedua anak saya saat ini juga belajar bahasa Indonesia, istri saya juga bisa berbahasa Indonesia. Di sekolah ini kami akan terus mengajarkan bahasa Indonesia kepada para siswa", ujar Justin.
Dalam sambutannya, Dubes Siswo Pramono menyampaikan ucapan terimakasih kepada sekolah yang telah turut membantu mempromosikan bahasa Indonesia kepada para siswa. Dubes juga memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia akan menjadi bahasa penting di masa yang akan datang seiring dengan semakin tingginya kerjasama ekonomi Indonesia dan Australia.
"Bahasa Indonesia bukan hanya penting untuk memahami kebudayaan Indonesia, di masa depan bahasa Indonesia juga akan menjadi bahasa yang penting dalam bisnis dan ekonomi. Oleh karena itu para siswa yang belajar bahasa Indonesia hari ini tentu akan merasakan manfaatnya yang besar dikemudian hari", jelas Siswo.
Tak lupa Dubes Siswo juga mengajak kepada para guru dan siswa untuk berkunjung ke kediamannya atau ke Balai Budaya di KBRI Canberra untuk mempraktekkan Bahasa Indonesia dengan penutur asli Indonesia dan merasakan makanan Indonesia.
Advertisement
200 Juta Lebih Orang Berbahasa Indonesia di Seluruh Indonesia
Menyambung Dubes Siswo, Atdikbud Najib dalam paparannya juga menyampaikan kepada para guru dan siswa bahwa saat ini lebih dari 200 juta orang berbahasa Indonesia di seluruh dunia. Hal ini menurutnya menjadi peluang bagi para siswa yang belajar bahasa Indonesia untuk bisa berkomunikasi dan membangun pertemanan dengan ratusan juta orang yang berbahasa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Najib juga menyampaikan jika KBRI Canberra sangat mendukung para siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia dan siap membantu apa yang mereka butuhkan untuk bisa menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
"Selain menyediakan bahan pembelajaran Bahasa Indonesia, kami juga bisa memberikan workshop gamelan, angklung dan budaya lainnya kepada para siswa. Melalui kegiatan seni dan budaya yang diadakan oleh KBRI saya berharap bisa membantu para siswa belajar bahasa Indonesia dengan lebih cepat dan menyenangkan. Oleh karena itu silahkan datang ke Balai Budaya Indonesia di KBRI Canberra", tutup Najib.
Para siswa pemelajar bahasa Indonesia dari CGS merasa senang dengan kedatangan duta besar dan atdikbud KBRI Canberra karena dapat bercakap-cakap langsung dengan orang Indonesia asli. Menurut mereka, kesempatan mempraktekkan bahasa Indonesia di depan orang Indonesia merupakan tantangan tersendiri.
“Kami berharap tahun depan bisa melakukan field trip ke Indonesia, sehingga kami bisa praktek berbahasa Indonesia langsung dengan masyarakat Indonesia dan mengenal budaya Indonesia yang pastinya sangat menarik” ujar salah seorang siswa Canberra Grammar School.
KBRI Canberra Gandeng Gramedia Bikin Layanan Perpustakaan Pintar
Sebelumnya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra menggandeng Gramedia untuk bekerja sama menyediakan fasilitas layanan perpustakaan pintar. Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat pelajaran bahasa Indonesia pada sekolah-sekolah di Australia.
Atdikbud dan Direktur Marketing & Merchandising PT Gramedia Asri Media pun menandatangani perjanjian kerja sama untuk penyediaan dan pelayanan Perpustakaan Pintar atau Smart Library pada Jumat (4/2/2022).
Penandatanganan perjanjian dilakukan secara daring dan dihadiri Konsul Jenderal RI Sydney Vedi Kurnia Buana, Presiden Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) New South Wales Kestity Pringgohajono, serta Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya dari seluruh kantor perwakilan RI di Australia. Perjanjian kerja sama ditandangani Mukhamad Najib selaku Atdikbud RI di Canberra dan Heri Darmawan sebagai Direktur Marketing dan Merchandising Gramedia.
Perpustakaan digital ini berisi buku-buku berbahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi guru maupun siswa-siswa yang belajar bahasa Indonesia. Adapun judul buku sangat beragam, dari mulai buku dan majalah anak-anak seperti majalah Bobo sampai buku-buku untuk pemelajar bahasa Indonesia yang sudah masuk kategori tingkatan tinggi.
Advertisement