Liputan6.com, Alpen - Kecelakaan pesawat wisata terjadi di Pegunungan Alpen Prancis pada Sabtu 21 Mei 2022 waktu setempat, kata layanan penyelamatan. Lima orang, termasuk empat anggota keluarga yang sama, tewas dalam peristiwa tersebut.
Mengutip AFP, Minggu (22/5/2022), kecelakaan pesawat itu terjadi pada sore hari tak lama setelah lepas landas dari lapangan terbang Versoud dekat Grenoble di tenggara Prancis. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu setengah jam penerbangan.
Baca Juga
Saksi mata kecelakaan di Pegunungan Alpen Prancis memberi tahu layanan darurat, yang menemukan jasad empat orang dewasa dan seorang anak di dalam puing pesawat yang terbakar.
Advertisement
Sekitar 60 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Jaksa Grenoble telah memerintahkan penyelidikan atas apa yang terjadi, kata pejabat regional.
Kecelakaan Germanwings
Kecelakan di Alpen pernah menimpa sebuah pesawat milik maskapai Germanwings.
Pesawat nahas ini diketahui bersejenis Airbus A320. Dari keterangan sementara dari Otoritas Prancis diduga kuat burung besi mengalami kecelakaan di sekitar Gunung Alpen.
"Sebuah pesawat Airbus A320 mengalami insiden di Gunung Alpen Prancis, dekat Digne," kata keterangan resmi Kepolisian Prancis seperti dikutip dari BBC, Selasa 24Â Maret 2015.
Pesawat jatuh ini membawa 142 penumpang. Di dalamnya terdapat pula enam awak.
Pesawat tersebut terbang dari salah satu kota besar di Spanyol, Barcelona. Rencananya mereka akan menuju Düsseldorf, Jerman.
Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai terkenal Jerman, Lufthansa. Mereka dikenal sebagai salah satu maskapai berbiaya murah yang beroperasi di Jerman dan wilayah Eropa lain.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
117 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Air India di Mont Blanc Alpen
Kecelakaan di Alpen lainnya pernah terjadi 24 Januari 1966. Total 117 orang tewas setelah pesawat Boeing 707 Air India jatuh di dekat puncak Mont Blanc di Pegunungan Alpen kala itu.
Burung besi itu berada di penerbangan reguler Bombay ke New York ketika kecelakaan pesawat terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat, demikian seperti dikutip dari BBC On This Day..
Semua orang di dalamnya, 106 penumpang dan 11 awak tewas di pesawat saat bersiap untuk mendarat di bandara Jenewa di Swiss.
Salah satu korban termasuk ketua Komisi Energi Atom India Dr Homi Jehangir Bhabha, yang sedang dalam perjalanan ke Wina.
Penumpang yang tersisa adalah warga negara India, 46 di antaranya adalah pelaut. Enam di antaranya adalah orang Inggris.
Tim penyelamat menemukan puing-puing yang tersebar di sisi barat daya gunung, sekitar 1.400 kaki (427 meter) di bawah puncak.
Gerard Devoussoux, seorang pemandu gunung yang merupakan salah satu orang pertama yang tiba di lokasi bencana, mengatakan: "15 meter lagi (50 kaki) dan pesawat akan kehilangan batu. Itu membuat kawah besar di gunung.
"Semuanya benar-benar hancur. Tidak ada yang dapat diidentifikasi kecuali untuk beberapa huruf dan paket. "
Pihak berwenang Prancis mengirim radio kembali berita bahwa hampir tidak ada harapan korban selamat tak lama setelah mendarat di daerah tersebut.
Pencarian akhirnya dibatalkan setelah cuaca buruk dan visibilitas yang buruk menghambat upaya penyelamatan.
Kerabat penumpang yang terlibat dalam bencana itu menangis setelah petugas bandara menyampaikan berita kecelakaan itu.
Robert Bruce, dari Tooting, yang sedang menunggu orang tuanya tiba, mengatakan: "Saya sangat syok sehingga saya bahkan tidak bisa menangis. Aku hanya akan pulang dan pingsan.
"Sejauh yang saya ketahui, dunia saya telah berakhir."
Penyebab kecelakaan tak segera diketahui dan memakan waktu beberapa hari sebelum semua jasad ditemukan.
Advertisement
Pesawat Jadul Era 1930-an Jatuh di Pegunungan Alpen Swiss, 20 Orang Tewas
Sebelumnya, sebuah pesawat baling-baling kuno jatuh di dekat tebing terjal dengan kecepatan tinggi di salah satu bagian Pegunungan Alpen di Swiss pada akhir pekan lalu. Kecelakaan tersebut menyebabkan seluruh penumpang dan awak kabin, yang berjumlah total 20 orang tewas di tempat.
Pesawat Junkers Ju-52, yang dioperasikan oleh perusahaan Swiss Ju-Air, jatuh pada Sabtu, 4 Agustus, di wilayah gunung Piz Segnas di atas resor Alpen Swiss. Kendaraan terbang itu disebut menghantam sisi barat gunung setinggi 2.540 meter di atas permukaan laut.
Dikutip dari Time.com pada Senin 6 Agustus 2018, sebelas pria dan sembilan wanita tewas dalam kecelakaan tersebut. Sebagian besar mereka yang meninggal adalah warga negara Swiss, bersama dengan sebuah keluarga kecil dari Austria. Korban tewas rata-rata diketahui berusia di kisaran 40-85 tahun.
Pihak Kepolisian Swiss mengatakan mereka tidak mengetahui adanya panggilan darurat dari pesawat terkait sebelum jatuh.
Daniel Knecht dari Badan Investigasi Keselamatan Transportasi Swiss mengatakan pesawat itu tampaknya telah menabrak tanah secara vertikal dan dengan kecepatan tinggi.
Berbicara pada hari Minggu di sebuah konferensi pers di Kota Flims, Knecht mengatakan pesawat lawas itu kemungkinan tdiak memiliki sistem radio terkini, dan perekam data yang umum terdapat di kendaraan terbang modern.
Otoritas terkait di Swiss menjelaskan bahwa tidak ditemukan potensi tabrakan dengan pesawat lain saat kecelakaan terjadi, sabotase tertentu, atau hilangnya bagian tertentu yang berisiko membahayakan penerbangan.
Ditambahkan pula bahwa penyelidikan saat ini "relatif kompleks" karena sedikitnya bukti lapangan dan data penerbangan yang didapat.
Pesawat Jatuh di Namur, 10 Penerjun Payung Turis Meregang Nyawa
Pesawat yang membawa turis juga dilaporkan pernah jatuh di dekat Kota Namur di Tenggara Belgia pada Sabtu, 19 Oktober waktu setempat. 10 Orang penumpang termasuk awak pesawat tersebut dilaporkan meregang nyawa.
"Ini (pesawat) membawa sekelompok skydiver (penerjun payung) dan jatuh sesaat setelah lepas landas. Menewaskan semua orang di pesawat," ujar wali kota setempat mengatakan seperti dilansir BBC yang dimuat Liputan6.com, Minggu (20/10/2013).
Pesawat yang jatuh di dekat desa Marchovelette, 10 km dari Namur itu telah lepas landas dari lapangan terbang Temploux 10 menit kemudian di sebuah lapangan.
"Sayap pesawat tersebut tampaknya telah mengalami beberapa kerusakan," tulis media-media Belgia.
"Para penumpang tidak punya waktu untuk melompat keluar," jelas wali kota Fernelmont.
Pemandangan menyedihkan pun terlihat di lokasi jatuhnya pesawat itu. Asap hitam mengepul dari badan pesawat yang mayoritas hangus terbakar.
"Aku hanya melihat pesawat kehilangan sayap kanan pada pertengahan penerbangan dan kecelakaan. Aku mendengar bunyi dentuman besar ke arah selatan Marchovelette," kata seorang saksi kepada televisi Belgia.
"Aku tidak melihat siapa pun melarikan diri dengan parasut," tambah saksi itu.
Advertisement