Liputan6.com, Tepi Barat - Seorang remaja Palestina tewas dan lebih dari 90 lainnya terluka pada Rabu (25/5) pagi dalam bentrokan dengan tentara Israel di dekat kota Nablus, Tepi Barat utara, kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu mengatakan Ghaith Yamin (16) tewas setelah dia ditembak di kepala oleh tentara Israel selama bentrokan di Nablus, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (25/5/2022).
Advertisement
Baca Juga
Lebih dari 90 warga Palestina terluka, termasuk 11 yang ditembak dengan peluru tajam dan 23 oleh peluru logam berlapis karet, kata pernyataan itu.
Mereka menambahkan bahwa lebih dari 60 orang dalam kondisi lemas setelah menghirup gas air mata.
Saksi mata Palestina mengatakan bahwa pria bersenjata Palestina dan tentara Israel baku tembak ketika tentara Israel mengawal sekelompok jamaah Yahudi yang tiba di Makam Yusuf di Nablus untuk berdoa.
Mereka mengatakan bentrokan juga terjadi antara puluhan pelempar batu Palestina dan tentara Israel, yang menembakkan peluru tajam, peluru karet, dan tabung gas air mata untuk membubarkan warga Palestina.
Pihak berwenang Israel belum memberikan komentar tentang insiden tersebut.
Pada Selasa (24/5), tiga warga Palestina terluka dalam baku tembak antara Palestina dan tentara Israel di kota Jenin di Tepi Barat utara, kata petugas medis Palestina di rumah sakit kota itu.
Pasukan tentara Israel melakukan penggerebekan setiap hari di kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat untuk menangkap warga Palestina yang dicari oleh Israel karena terlibat dalam melakukan serangan terhadap Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa pasukan tentara Israel melakukan kegiatan keamanan di Jenin dan ketika orang-orang bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke arah mereka, mereka merespons dan melukai tiga pria bersenjata.
Dia mengatakan bahwa pasukan menangkap seorang buronan karena dicurigai melakukan kegiatan teroris, menambahkan bahwa dua senjata M16 dan jaket militer Israel ditemukan selama penggeledahan di rumahnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur
Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.
Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.
Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.
Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."
Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).
Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.
Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Advertisement
Serangan di Masjid Al-Aqsa
Pasukan Israel menahan sedikitnya 20 warga Palestina dan menyerang jemaah yang berkumpul untuk merayakan hari raya umat Islam Isra Miraj pada Senin 28 Februari 2022 di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Demikian aktivis dan media lokal melaporkan.
14 warga Palestina dilaporkan terluka, termasuk seorang anak, empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, menurut Bulan Sabit Merah Palestina yang mengumumkan pada Senin malam, saat mereka merayakan festival Muslim Isra Miraj.
Mengutip laporan Al Arabiya, Rabu (2/3/2022), video yang dibagikan oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan pasukan Israel melemparkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah -- banyak anak dan bayi di antaranya. Serangan itu memicu kepanikan.
Satu video menunjukkan seorang perwira Israel mendorong seorang wanita muda ke tanah dan meninjunya, sebelum menyeretnya pergi dengan bantuan polisi lainnya.
Jemaah sejatinya berkumpul di dekat Masjid Al-Aqsa - situs tersuci ketiga dalam Islam dan tempat dari mana Nabi Muhammad dikatakan telah naik ke surga - pada hari Senin untuk merayakan hari libur Israa Miraj.
Kerap Jadi Sasaran Israel
Sejak Yerusalem diduduki sepenuhnya oleh Israel pada tahun 1967, kompleks yang berisi Masjid Al-Aqsa telah berulang kali menjadi sasaran pemukim, polisi, dan tentara Israel.
Pelecehan terhadap jemaah Palestina telah meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Pemukim Israel secara rutin masuk ke kompleks selama salat Jumat untuk menyerang masjid dan jemaah, dengan persetujuan diam-diam dari pasukan Israel yang ditempatkan di dekat masjid.
Pada tahun 2021, kompleks itu diserang oleh lebih dari 34.500 orang Israel menurut kementerian Wakaf Palestina, otoritas yang bertanggung jawab atas tempat-tempat suci Palestina.
Masjid Al-Aqsa telah menjadi medan pertempuran simbolis yang mengkristalkan ketegangan antara pemukim Israel, yang ingin mengklaim seluruh Yerusalem, dan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel. PBB menganggap Yerusalem Timur sebagai tanah Palestina yang diduduki.
Advertisement