Liputan6.com, Moskow - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (27/5) menyatakan lima diplomat Kroasia berstatus persona non grata.
Surat keterangan resmi perihal itu diserahkan kepada Duta Besar Kroasia untuk Rusia Tomislav Car, tulis kemlu di situs webnya sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Sabtu (28/5/2022).
Baca Juga
"(Kepada) Tomislav Car disampaikan protes tegas sehubungan dengan upaya otoritas Kroasia yang tak berdasar untuk menyalahkan Rusia atas kejahatan militer di Ukraina dan bantuan militer dari pihak Kroasia kepada rezim neo-Nazi di Kiev," kata Kemlu Rusia.
Advertisement
Pada 11 April Kroasia mengusir 18 diplomat Rusia sebagai protes terhadap perang Rusia-Ukraina.
Sedikitnya 3.998 warga sipil tewas dan 4.693 lainnya terluka sejak awal perang pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban yang sebenarnya diyakini jauh lebih banyak.
Hampir 6,6 juta orang berhasil menyelamatkan diri ke sejumlah negara, sedangkan lebih dari 7,7 juta orang mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dianggap Sebagai Musuh, Rusia Usir Diplomat AS dari Moskow
Rusia pada Rabu (23/3) mengatakan bahwa mereka mengusir diplomat Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pengusiran diplomat Rusia baru-baru ini oleh Washington dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memanggil seorang diplomat senior kedutaan AS di Moskow pada Rabu (23/3) dan menyatakan daftar diplomat Amerika berstatus "persona non grata."
Pihak Amerika Serikat diberitahu bahwa setiap tindakan bermusuhan terhadap Rusia akan menerima tanggapan yang tegas, katanya.
Kementerian tidak mengungkapkan berapa banyak diplomat AS yang menjadi sasaran dan tenggat waktu keberangkatan mereka.
Amerika Serikat pada 28 Februari mengumumkan pengusiran 12 anggota staf Misi Tetap Rusia untuk PBB di New York dan seorang warga negara Rusia yang bekerja dengan Sekretariat PBB.
Advertisement
Rusia Balas Usir 15 Diplomat Belanda, Diberi Tenggat Waktu 2 Minggu
Rusia diduga kuat melakukan upaya pembalasan atas pengusiran yang dilakukan oleh Belanda terhadap 17 warga Rusia pada Maret lalu. Di mana pejabat Negeri Kincir Angin itu menganggap ke-17 orang tersebut adalah agen intelijen yang menyamar sebagai diplomat.
Pada Selasa 19 April 2022, Rusia mengumumkan bahwa pihaknya akan mengusir 15 diplomat asal Belanda, seraya mengatakan bahwa para diplomat tersebut memiliki waktu selama dua minggu untuk meninggalkan negara itu.
Mengutip VOA Indonesia, Rabu (20/4/2022), sebagai tanggapan atas pengumuman Rusia pada hari Selasa itu, Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Hal ini sudah diduga bahwa Rusia akan melakukan tindak balasan. Meskipun begitu, hal ini merupakan langkah yang disesalkan.”
Para utusan atau diplomat Belanda itu akan meninggalkan kedutaan besar Belanda di Moskow dan konsulat di St. Petersburg.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya juga akan mengusir empat warga Austria dan 12 warga Belgia, juga sebagai tindakan pembalasan.
Sejak invasi Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari, sekitar 300 diplomat Rusia telah diusir dari berbagai negara.
Slovakia, Estonia, Latvia, Lithuania, Montenegro, Polandia, dan AS telah mengusir utusan-utusan Rusia.
Sementara Rusia sudah mengambil langkah serupa terhadap utusan dari Republik Ceko, Bulgaria, dan Uni Eropa.
Imbas Sanksi Perang Rusia Ukraina, 40 Diplomat Jerman Diusir Moskow
Berlin pada Senin 25 April 2022 bereaksi dengan menentang pengumuman Rusia bahwa mereka akan mengusir 40 diplomat Jerman, sebagai tanggapan atas langkah serupa oleh Berlin atas perang Rusia Ukraina.
"Kami mengira langkah hari ini, tetapi itu sama sekali tidak dibenarkan,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/4/2022).
Dia menambahkan bahwa 40 diplomat Rusia yang diusir oleh Berlin "tidak melayani diplomasi selama satu hari" sementara mereka yang diusir oleh Rusia "tidak melakukan kesalahan."
Moskow mengatakan pada Senin 25 April bahwa pihaknya mengusir 40 diplomat Jerman sebagai tanggapan atas "keputusan tidak bersahabat" oleh Berlin yang mengusir diplomat Rusia atas konflik di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar Jerman di Moskow dan menyerahkan kepadanya sebuah catatan "menyatakan persona non grata 40 pegawai lembaga diplomatik Jerman di Rusia sebagai bagian dari tanggapan simetris".
"Protes keras dilakukan kepada kepala misi diplomatik Jerman di Moskow sehubungan dengan keputusan pemerintah Jerman yang secara terbuka tidak bersahabat," untuk mengusir diplomat Rusia, kata kementerian itu.
Advertisement