Sukses

Presiden Ukraina Masih Menunggu Status Keanggotaan di Uni Eropa

Presiden Volodymyr Zelenskyy menunggu status Ukraina di UE.

DW - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidatonya bahwa "minggu bersejarah" telah dimulai.

"Saya pikir sudah jelas bagi semua orang bahwa sejak 1991 hanya ada sedikit keputusan yang paling menentukan bagi Ukraina, seperti yang kita harapkan sekarang," ujarnya, mengacu pada keputusan yang ditunggu dari Brussel mengenai status kandidat Uni Eropa (UE).

Zelenskyy menambahkan bahwa pencapaian Ukraina untuk masuk keanggotan Uni Eropa "memenuhi kepentingan seluruh Eropa."

Presiden Ukraina itu juga memperingatkan Kyiv saat ini tengah mengantisipasi serangan intensif dari pasukan Rusia, dan menambahkan bahwa Moskow sedang mengumpulkan pasukannya di dekat Kharkiv dan di wilayah Zaporizhzhia. Demikian seperti dikutip dari laman DW Indonesia, Senin (20/6/2022). 

Para menteri luar negeri Uni Eropa pada pertemuan di Luksemburg, Senin (20/06), akan membahas cara-cara untuk membebaskan sejumlah besar gandum yang masih terjebak di Ukraina akibat dari blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam.

Lebih dari 20 juta ton telah terperangkap dalam lumbung penyimpanan sejak Rusia menginvasi negara itu pada Februari lalu.

Brussel menyampaikan dukungannya terhadap upaya PBB untuk melanjutkan ekspor laut Ukraina dengan imbalan memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk untuk Rusia. Sementara Turki juga telah menawarkan diri mengambil peran sebagai pengamat untuk mengizinkan kapal memulai kembali kegiatan ekspor.

Reuters mengutip dari pejabat Uni Eropa yang mengatakan bahwa ada "tanda tanya" mengenai adanya kebutuhan dalam mengawal kapal komersial melalui Laut Hitam. Moskow menyangkal bahwa mereka bertanggung jawab atas penghentian ekspor Ukraina tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Status di Uni Eropa

Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia Eamon Gilmore tiba di Kyiv pada hari Minggu (19/06), untuk menunjukkan solidaritasnya dengan Ukraina.

Dalam sebuah video di Twitter, Gilmore mengatakan bahwa empat bulan lalu dia berada di stasiun kereta api di kota Przemysl di Polandia dan berbicara dengan para pengungsi Ukraina saat mereka melarikan diri dari perang agresi Rusia di Ukraina.

"Hari ini saya melakukan perjalanan kembali menelusuri langkah-langkah mereka untuk melihat bagaimana perang agresi melanggar hak asasi manusia, untuk mendengar dari orang-orang di lapangan, dan berbicara dengan pihak berwenang," kata Gilmore.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, yang menyebabkan krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut data yang bersumber dari otoritas nasional dan dikumpulkan oleh UNHCR, setidaknya 5,1 juta pengungsi dari Ukraina telah tercatat di seluruh Eropa.

3 dari 3 halaman

Korban Pasukan Ukraina

Pasukan Rusia menargetkan sebuah pos komando Ukraina, di mana para perwira senior militer Ukraina mengadakan pertemuan di sana, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow mengatakan mereka menggunakan roket "Kalibr" yang diluncurkan dari laut dalam serangan di lokasi dekat Dnipro, kota terbesar keempat di Ukraina.

"Lebih dari 50 jenderal dan perwira militer Ukraina tewas dalam serangan itu" termasuk anggota komando tinggi, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Konashenkov juga mengatakan Rusia telah menghancurkan pabrik perbaikan tank di Kharkiv beserta 10 howitzer dan sekitar 20 kendaraan militer lainnya di Mykolaiv dalam serangan rudal terpisah.

DW belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.