Liputan6.com, Wellington - Seorang pria melukai empat orang dalam serangan penusukan yang dihentikan oleh orang-orang di sekitar yang membawanya ke tanah di lingkungan kota Selandia Baru pada Kamis (23/6/2022), kata polisi.
Komandan Polisi Distrik Naila Hassan mengatakan serangan di Auckland Selandia Baru itu acak dan tersangka sudah ditahan. Dia mengatakan tidak ada indikasi serangan itu adalah kejahatan kebencian, karena para korbannya berbeda jenis kelamin, etnis dan usia.
Baca Juga
"Ini adalah insiden yang bergerak sangat cepat, di mana staf polisi kami merespons dengan cepat, menangkap pelaku dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada komunitas kami," kata Hassan seperti dikutip dari Associated Press.
Advertisement
Dia mengatakan semua korban mengalami luka sedang.
Orang-orang di lingkungan itu mulai mengikuti dan mengepung pria itu setelah dia memulai serangannya dan salah seorang melumpuhkannya menggunakan tongkat penyangga, kata Hassan.
"Anggota masyarakat bertindak dengan sangat berani," katanya.
Dia mengatakan pria itu telah membawa pisau besar dan menderita luka sedang ketika dia ditangkap, dan telah dirawat di rumah sakit.
Dia mengatakan serangan, yang dimulai di pinggiran Murrays Bay, berlangsung kurang dari 10 menit.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Insiden Serupa di Selandia Baru
Selandia Baru adalah lokasi dari dua aksi penusukan dengan kekerasan di supermarket tahun 2021 lalu. Satu dianggap sebagai serangan teror sementara hakim tidak menemukan motif untuk serangan lainnya.
Satu insiden terjadi September 2021 lalu, seorang ekstremis Muslim yang terinspirasi oleh kelompok ISIS menikam lima orang di sebuah supermarket Auckland sampai akhirnya polisi menembak dan membunuhnya. Tiga dari mereka yang ditikamnya terluka parah dan dua orang lainnya juga terluka dalam huru-hara itu, tetapi semuanya selamat.
Dan pada Mei tahun lalu, pembeli dan staf di supermarket Dunedin berhasil menghentikan seorang pria gila untuk menyakiti orang lain setelah dia menikam empat orang dalam serangan acak, melukai tiga dari mereka.
Penyerang Dunedin, Luke Lambert yang berusia 43 tahun, dinyatakan bersalah atas empat tuduhan percobaan pembunuhan dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Advertisement
Penusukan Serupa di Negara Lain
Insiden serupa pernah terjadi di California, AS.
Kala itu seorang pria melakukan aksi penusukan ke seorang dokter dan dua perawat di sebuah rumah sakit di California. Pelaku disebut memiliki catatan kriminal yang panjang.
Dilaporkan AP News, Sabtu (4/6/2022), pria itu masuk ke Encino Hospital Medical Center di San Fernando Valley pada sore hari, tak lama sebelum pukul 16.00 pada Jumat (5/6) waktu setempat.
Pelaku memarkir mobilnya di tengah jalan dan masuk ke ruang gawat darurat. Awalnya, pelaku meminta obat untuk cemas, kemudian menusuk dokter dan para perawat.
Polisi lantas menyebut lantai satu di RS Encino dan kantor-kantor terdekat dievakuasi.
"Kami memintahkan para pasien dari zona berbahaya," ujar Deputi Ketua Departemen Kepolisian Los Angeles Alan Hamilton.
Tiga korban dibawa ke trauma center. Salah satunya harus dioperasi karena kondisinya yang kritis. Beruntung, ia berhasil selamat.
Pelaku sempat mengurung diri selama sekitar empat jam sebelum berhasil dibekuk oleh tim SWAT.
Hamilton berkata tak ada bukti bahwa pelaku mengenal korban. Identitas pelaku tak langsung diungkap ke publik, tetapi pelaku punya rekam jejak kriminal yang panjang, salah satunya karena menyerang polisi dan melawan aparat saat ditangkap.
Peristiwa penusukan ini terjadi beberapa hari setelah insiden penembakan di Saint Francis Hospital yang berlokasi di Tulsa, Oklahoma. Insiden di Tulsa menewaskan seorang ahli bedah dan tiga staf lainnya. Pelaku disebut kesal karena ia masih merasakan sakit setelah selesai operasi.
2 Orang Jadi Korban Penusukan di Yerusalem, Pelaku Ditembak Mati Polisi
Seorang penyerang menikam dua pria di dekat lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem pada Senin 24 Mei 2021, menurut laporan polisi Israel.
Namun, petugas polisi kemudian segera menembak mati pelaku.
Mengutip CNN, Selasa (25/4/2021), ada laporan yang saling bertentangan tentang kondisi korban luka. Salah satu laporan dari Palang Merah Israel, Magen David Adom, menyebutkan salah satu korban luka dalam kondisi parah.
Laporan kedua dari seorang sukarelawan pekerja layanan darurat di tempat kejadian mengatakan kedua pria yang terluka itu menderita luka tusukan di tubuh bagian atas dan dalam kondisi sedang.
Polisi mengatakan seorang polisi menembaki penyerang, sementara layanan tanggap darurat ZAKA Israel mengatakan penyerang telah tewas.
Kawasan Sheikh Jarrah merupakan kawasan yang diperebutkan oleh pihak Israel.
Organisasi kepemukiman Israel telah mengklaim kepemilikan atas tanah di Sheikh Jarrah.
Bahkan, Komite Sephardic dan Komite Knesset Israel pernah mengklaim bahwa mereka memiliki hak atas tanah di wilayah tersebut sejak tahun 1885.
Advertisement