Liputan6.com, Berlin - Puluhan ribu pengunjuk rasa diperkirakan akan berkumpul di Munich pada Sabtu ketika Kelompok Tujuh atau G7, negara kekuatan ekonomi terkemuka mengadakan pertemuan tahunan mereka di Pegunungan Alpen Bavaria di Jerman, yang memegang kepresidenan bergilir G7Â tahun ini.
Polisi mengharapkan setidaknya 20.000 pengunjuk rasa di kota Bavaria itu, kantor berita Jerman dpa melaporkan sebagaimana dikutip dari MSN News, Sabtu (25/6/2022).
Baca Juga
Lima belas kelompok yang kritis terhadap globalisasi, dari Attac hingga organisasi lingkungan WWF, akan berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.
Advertisement
Berbagai tuntutan mereka termasuk penghapusan bahan bakar fosil, pelestarian keanekaragaman hewan dan tumbuhan, keadilan sosial di planet ini dan perjuangan yang ditingkatkan melawan kelaparan.
Pada Sabtu pagi, anggota organisasi anti-kemiskinan Oxfam berpose di sebuah protes kecil di Munich yang mengenakan kepala besar para pemimpin G7 yang menuntut lebih banyak kesetaraan global.
"Kami membutuhkan tindakan nyata untuk mengatasi berbagai krisis di zaman kami," kata juru bicara Oxfam Tobias Hauschild kepada The Associated Press.
"Itu berarti G7 harus segera bertindak. Mereka harus memerangi kelaparan, ketidaksetaraan, dan kemiskinan."
Unjuk rasa protes utama diperkirakan akan dimulai pada siang hari. Pejabat tinggi keamanan Jerman menyerukan kepada pengunjuk rasa untuk menahan diri dari kekerasan.
"Saya berharap semua demonstran memprotes secara damai, tidak menyakiti siapa pun dan tidak menghancurkan mobil atau toko mana pun," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser kepada portal berita t-online.
Sebanyak sekitar 18.000 petugas polisi dikerahkan di sekitar lokasi puncak dan protes.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bahas Situasi Ukraina
Para pemimpin G-7 - dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang - diperkirakan akan mulai tiba di Jerman pada Sabtu sore dan akan mengatasi masalah-masalah seperti perang Rusia terhadap Ukraina, perubahan iklim, energi, dan krisis ketahanan pangan yang membayangi.
"Perang brutal Rusia melawan Ukraina juga berdampak di sini," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam podcast videonya pada hari Sabtu merujuk pada kenaikan harga bahan makanan, gas, dan energi.
Kanselir mengatakan para pemimpin G-7 akan membahas situasi saat ini yang dipicu oleh perang "dan pada saat yang sama memastikan bahwa kita menghentikan perubahan iklim buatan manusia."
KTT G-7 akan berlangsung di Elmau Bavaria dari Minggu hingga Selasa.
Setelah pertemuan berakhir, para pemimpin dari 30 negara dalam aliansi NATO kemudian akan berkumpul untuk KTT tahunan mereka, yang diadakan Rabu hingga Kamis di Madrid.
Â
Advertisement
Ukraina Resmi Sandang Status Kandidat Anggota Uni Eropa
Ukraina kini menyandang status baru di keanggotaan Uni Eropa (UE). Bersamanya ada Moldova.
Mengutip DW Indonesia, Sabtu (25/6/2022), para pemimpin Uni Eropa pada Kamis 23 Juni di Brussel memutuskan untuk memberikan Ukraina dan Moldova status "kandidat resmi" untuk keanggotaan di UE.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel membuat pengumuman itu setelah pembahasan di antara para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa.
Uni Eropa telah mendukung Ukraina sejak Rusia melakukan invasi 24 Februari lalu dan menerapkan sanksi ekonomi luas terhadap Moskow. Hanya empat hari setelah Rusia melancarkan perangnya, Ukraina secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota UE.
Negara-negara anggota pada awalnya terpecah tentang seberapa cepat Uni Eropa bisa menerima Ukraina sebagai anggota, dengan Belanda, Swedia dan Denmark di antara yang paling skeptis. Tapi tawaran kepada Ukraina mendapat dorongan minggu lalu setelah kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama-sama berkunjung ke Kiev dan mendukung keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.
Komisi Eropa kemudian juga memberikan dukungan serupa.