Sukses

Pertama dalam Sejarah: NATO Summit Dihadiri Jepang dan Korea Selatan

Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina karena tak ingin negara itu masuk NATO. Kini, justru makin banyak negara merapat ke aliansi tersebut.

Liputan6.com, Madrid - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol kompak untuk hadir di NATO summit. Acara berlangsung pada 28-30 Juni 2022 di Madrid, Spanyol.

Ini adalah pertama kalinya pemimpin dua negara Asia Timur itu menghadiri acara NATO, padahal keduanya bukan anggota. Kedatangan Jepang dan Korsel juga menambahkan semakin bertambahnya minat negara-negara maju untuk merapat ke NATO di tengah invasi Rusia. 

Dilansir Yonhap, Senin (27/6/2022), Presiden Yoon Suk Yeol telah berangkat dari negaranya menuju Spanyol. Ia akan menjadi Presiden Korea Selatan pertama yang menghadiri NATO summit. 

Ada agenda pertemuan trilateral antara Presiden Yoon dan PM Kishida bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 

Namun, The Japan Times menyebut bahwa kemungkinan besar tidak ada pertemuan empat mata antara Presiden Yoon dan PM Kishida di sela NATO summit.

Yonhap menyebut masalah historis, seperti terkait wanita penghibur, masih menjadi duri dalam rencana pertemuan antara kedua pemimpin.

Sejauh ini, PM Kishida telah terang-terangan ikut mengecam invasi Rusia ke Ukraina. 

Sebelumnya, Finlandia dan Swedia yang netral juga telah meminta untuk bergabung ke NATO. Duta Besar Swedia di Indonesia, Marina Berg, telah mengkonfirmasi bahwa langkah Swedia adalah karena invasi Rusia. 

Salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina adalah karena tak ingin negara itu dekat dengan NATO. Namun, dengan merapatnya Jepang dan Korea Selatan, kini ada empat negara maju dan berteknologi tinggi yang semakin dekat dengan NATO akibat dampak dari invasi Rusia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Admiral NATO Kunjungi Finlandia, Dukung Jadi Anggota Baru

Admiral NATO Rob Bauer mengunjungi Finlandia atas undangan Komandan Pasukan Pertahanan Finlandia, Jenderal Timo Kivinen. Kunjungan terlaksana saat terjadinya invasi Rusia, dan Finlandia berminat untuk menjadi anggota NATO. 

Finlandia dan Swedia ingin masuk NATO setelah Rusia menyerang Ukraina. Salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina adalah agar negara itu tidak masuk NATO, namun kini dua negara Nordik yang kaya raya tersebut justru ingin masuk NATO.  

Berdasarkan laporan situs resmi NATO, Minggu (19/6), Admiral Bauer bertemu dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto, dan Menteri Pertahanan Antti Kaikkonen.

Admiral Bauer merupakan ketua dari Komite Militer NATO. Ia menyambut positif rencana bergabungnya Finlandia.

"Finlandia adalah salah satu partner terdekat NATO dan kontributor kuat dari keamanan Euro-Atlantic. Kami berbagi nilai-nilai yang sama dan menghadapi banyak tantangan-tantangan yang sama," jelas Admiral Bauer. 

Ia pun menggarisbawahi kapabilitas militer Finlandia yang mampu beroperasi bersama Finlandia, atau kemampuan interoperability. Militer Finlandia memang secara reguler selalu latihan bersama NATO dan sekutu-sekutunya. 

Bergabungnya Finlandia ke NATO lantas dinilai bisa memperkuat keamanan di High North (daerah Arktika). 

Admiral Bauer juga mengunjungi Komando Angkatan Laut Finlandia, serta pusat lokasi pelatihan untuk melawan serangan hybrid, yakni European Centre of Excellence for Countering Hybrid Threats. 

Selain itu, Admiral Bauer juga mendapatkan briefing terkait latihan BALTOPS 22 yang melibatkan 14 negara, termasuk Finlandia.

"Selama BALTOPS 22, lebih dari 7.000 pasukan dari 14 negara telah berlatih kemampuan-kemampuan esensial maritim, seperti evakuasi medis, pencarian personal gabungan, pertahanan udara, operasi interdiksi maritim, perang anti-submarine, perlawanan terhadap ranjau, dan operasi amfibi," kata Admiral Bauer.

3 dari 4 halaman

Ribuan Demonstran Madrid Tolak Pertemuan Puncak NATO di Spanyol

Ribuan demonstran berunjuk rasa di Madrid, Spanyol pada hari Minggu untuk menyerukan perdamaian dan protes terhadap pertemuan puncak NATO yang akan diadakan di kota tersebut minggu ini.

Gerakan sosial, antimiliter dan pasifis dari seluruh dunia berkumpul untuk menunjukkan dukungan bagi kongres yang ditutup di Madrid pada hari Sabtu oleh kelompok anti-NATO, dan deklarasi terbarunya yang menyerukan perdamaian, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (27/6/2022). 

Jose Luis Centella, presiden Partai Komunis Spanyol, mengatakan kepada Xinhua bahwa "banyak, ribuan orang hari ini berdemonstrasi di Madrid untuk perdamaian, untuk dunia multilateral sehingga Spanyol dapat hidup dalam harmoni."

Sambil menyebutkan peningkatan drastis dalam pengeluaran militer Spanyol, Paloma, pengunjuk rasa lain, meminta perhatian pada "masalah lain seperti penutupan layanan darurat, dan klinik rawat jalan dan rumah sakit, tetapi tidak ada uang untuk itu."

Para pengunjuk rasa percaya bahwa peningkatan pengeluaran pertahanan di Eropa yang didesak oleh aliansi militer pimpinan AS adalah ancaman bagi perdamaian, dengan mengatakan pengeluaran itu harus diberikan ke sekolah dan rumah sakit.

Sebagai tanggapan atas demonstrasi besar-besaran yang sedang berlangsung, pemerintah Spanyol telah mengerahkan keamanan yang ketat menjelang KTT NATO mendatang.

4 dari 4 halaman

Respons Ekspansi NATO, Rusia Akan Bangun 12 Pangkalan Militer Baru

Sebelumnya dilaporkan, Rusia akan mendirikan 12 pangkalan militer baru di barat negara itu sebagai tanggapan terhadap Swedia dan Finlandia yang mengajukan keanggotaan NATO.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu membuat pengumuman pada hari Jumat, mengatakan bahwa pangkalan baru akan berdiri "pada akhir tahun" 2022, demikian seperti dikutip dari Euronews, Sabtu (21/5).

Dia mengatakan "12 pangkalan dan unit militer akan dikerahkan di Distrik Militer Barat", mengatakan kepada pejabat senior kementerian dan militer bahwa ada "pertumbuhan ancaman militer di perbatasan Rusia", menyalahkan NATO dan Amerika Serikat.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa Moskow mengambil "tindakan balasan yang memadai" sebagai tanggapan terhadap "ancaman militer" yang dirasakan di barat.

Pekan ini Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan keanggotaan NATO, sebuah langkah yang tidak terpikirkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Finlandia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.300 km dengan Rusia, sementara pulau Gotland di Swedia secara strategis penting di Laut Baltik, dan hanya 300 km dari eksklave Rusia yang dimiliterisasi Kaliningrad.

Sebagai tanda kebutuhan mendesak Kremlin untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina, parlemen Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan mempertimbangkan ruu untuk memungkinkan orang Rusia berusia di atas 40 tahun dan orang asing berusia di atas 30 tahun untuk mendaftar ke militer.

Situs web Duma Negara, majelis rendah parlemen, mengatakan langkah itu akan memungkinkan militer untuk memanfaatkan keterampilan para profesional yang lebih tua.

"Untuk penggunaan senjata presisi tinggi, operasi senjata dan peralatan militer, spesialis yang sangat profesional diperlukan. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka menjadi seperti itu pada usia 40-45," katanya.

Sebelumnya hanya orang Rusia berusia 18-40 tahun dan orang asing berusia 18-30 tahun yang dapat menandatangani kontrak pertama dengan militer.