Sukses

Amerika Serikat Bakal Kirim Rudal Pertahanan Udara untuk Ukraina

AS rencananya akan mengirim rudal untuk pertahanan udara bagi Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat berencana mengirim rudal anti-pesawat canggih ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, Senin (27 Juni).

“Saya dapat mengkonfirmasi bahwa kami sebenarnya, dalam proses menyelesaikan paket yang mencakup kemampuan pertahanan udara canggih,” kata Sullivan kepada wartawan di Jerman, di mana Presiden Joe Biden menghadiri KTT G7. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (28/6/2022). 

Sullivan mengatakan Biden telah memberi tahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy - yang bergabung dalam pembicaraan G7 melalui tautan video - bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan pengiriman "kemampuan pertahanan udara jarak menengah dan jarak jauh yang canggih".

Sullivan mengatakan bantuan tambahan sedang dipersiapkan karena "kebutuhan mendesak" juga termasuk amunisi artileri dan sistem radar kontra-baterai, yang digunakan untuk menentukan sumber tembakan artileri musuh.

Dalam pidatonya di G7, Zelenskyy berbicara tentang serangan rudal oleh Rusia terhadap daerah pemukiman ibukota Kyiv pada hari Minggu dan mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa dia menginginkan "kemampuan pertahanan udara tambahan yang dapat menembak jatuh rudal dari langit", kata Sullivan.

Menurut sumber AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, Biden "telah menjadikan pengadaan sistem pertahanan udara canggih untuk Ukraina sebagai prioritas".

Pengumuman tentang pembelian NASAMS, "sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara jarak menengah hingga jarak jauh", serta persenjataan lainnya untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bantuan Serangan Udara

Zelenskyy telah memohon pertahanan yang lebih kuat terhadap serangan udara Rusia sejak dimulainya invasi pada bulan Februari.

Dengan pesawat Rusia dan rudal jelajah yang membom pasukan Ukraina dan warga sipil setiap hari, Zelenskyy awalnya fokus pada seruan untuk "menutup langit" dengan permintaan negara-negara Barat untuk mengirim pesawat perang ke Ukraina.

Setelah Amerika Serikat dan sekutu Eropa menjelaskan bahwa mengirim pesawat terlalu berisiko, berpotensi menarik mereka langsung ke dalam konflik melawan Rusia, fokus beralih ke rudal permukaan-ke-udara.

Ukraina memiliki berbagai senjata ini, termasuk sistem S-300 rancangan Soviet yang kuat.

NASAMS, yang dibangun oleh Raytheon di Amerika Serikat dalam kemitraan dengan Kongsberg Defense and Aerospace Norwegia, telah dijual di 12 negara, menurut situs web perusahaan.

Selain itu, Jerman telah berjanji untuk mengirim Ukraina sistem perisai pertahanan udara Iris-T yang katanya mampu melindungi kota besar dari serangan udara.