Sukses

Peneliti Israel Sukses Satukan Guci Raksasa Kuno Berusia 3.500 Tahun

Peneliti Israel berhasil merakit kembali tiga guci tembikar kuno yang berusia sekitar 3.500 tahun.

Liputan6.com, Tel Aviv - Peneliti Israel berhasil merakit kembali tiga guci tembikar kuno yang berusia sekitar 3.500 tahun, kata Universitas Haifa (UH) di Israel utara mengumumkan pada Minggu (3/7/2022).

Fragmen dari tiga guci, yang masing-masing berukuran sekitar satu meter, ditemukan di situs arkeologi Tel Esur di Israel utara pada 2011, menurut UH, demikian dikutip dari situs berita Xinhua, pada Senin (4/7/2022).

Bukti pemukiman dari Zaman Perunggu Awal sekitar 4.000 tahun yang lalu, hingga periode Helenistik di Israel kuno, yang berakhir pada abad pertama SM, ditemukan di situs tersebut.

Guci-guci itu ditemukan di sebuah bangunan yang mungkin berfungsi sebagai stasiun transit untuk konvoi Mesir yang melakukan perjalanan dari dua kota pemerintahan Mesir di Israel kuno, kota Mediterania Jaffa dan Beit She'an, yang terletak di selatan Laut Galilea.

Karena ukuran toples, para peneliti berasumsi bahwa mereka digunakan untuk menyimpan biji-bijian atau cairan seperti minyak dan anggur.

"Untungnya, semua bagian ditemukan di ruangan yang sama, yang memudahkan kami untuk merakitnya," kata peneliti UH Roee Shafir.

Ia menambahkan "setelah proses yang cermat selama delapan bulan, sangat menyenangkan melihat hasilnya dan menghidupkannya kembali guci dari sekitar 3.500 tahun yang lalu."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sisa-Sisa Kota Berusia 5 Ribu Tahun di Israel

Para arkeolog menemukan sisa-sisa serta puing-puing sebuah kota yang berumur 5.000 tahun, serta sebuah kuil ibadah yang berusia 7.000 tahun. Penemuan ini pada Minggu 6 Oktober di Israel Utara.

Dikutip dari UPI Senin, (7/10/2019) Direktur Otoritas Barang Antik Israel menyebutkan bahwa kota tersebut digambarkan sebagai "Zaman Perunggu Awal New York".

Selain itu, sisa-sisa kota tersebut di teliti punya wilayah seluas 160 hektar yang dapat menampung 6.000 penduduk.

"Situs ini secara dramatis mengubah apa yang kita ketahui tentang periode dan awal urbanisasi Israel," ujar Direktur Otoritas Barang Antik, dr Ytzhak Paz dan dr Dina Shalem dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, para arkeolog juga menemukan kuil ibadah yang umurnya 2.000 tahun lebih tua.

Kuil tersebut dipenuhi dengan bukti dari berbagai ritual keagamaan. Termasuk dengan sebuah baskom batu besar yang sepertinya digunakan sebagai penampung cairan, serta tulang-tulang hewan yang dibakar untuk sebuah persembahan mereka.

3 dari 3 halaman

Informasi Baru Mengenai Zaman Kuno

"Temuan ini sangat mengejutkan, dan memungkinkan kita untuk pertama kali mengetahui karakteristik budaya penduduk daerah ini di zaman kuno," kata otoritas barang antik Israel.

Banyak pecahan tembikar, alat dari baru, dan bejana batu yang juga ditemukan di lokasi.

Penemuan ini menunjukan bahwa dua mata air yang berasal dari daerah tersebut, menarik penduduk untuk tinggal dan menetap di kota ini untuk mereka bisa bertani atau berdagang.