Liputan6.com, Mina - Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan jumlah jemaah haji yang mendapat pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas di Makkah dan Madinah mulai 1/11/1443 Hijriah hingga 12/4/1443 Hijriah mencapai 43.425.
Menurut informasi dari Saudi Press Agency, Selasa (5/7/2022), kementerian tersebut menunjukkan bahwa jemaah haji mendapat manfaat dari layanan perawatan khusus yang berkualitas, karena rumah sakit dan pusat kesehatan menyediakan berbagai layanan, termasuk melakukan lima operasi jantung terbuka, 66 kateterisasi jantung, 182 dialisis dan dua prosedur endoskopi serta 95 operasi bedah.
Baca Juga
Sementara 297 jemaah haji 2022 dilaporkan dirawat di rumah sakit, dengan satu kelahiran.
Advertisement
Dalam layanan Rumah Sakit Kesehatan Virtual, terdata empat kasus diagnosis stroke. Dengan jumlah penerima manfaat aplikasi layanan konseling instan (Sehaty) adalah 743 jamaah.
Patut dicatat bahwa Kementerian Kesehatan, pada musim haji tahun 1443 H ini, menyiapkan fasilitas kesehatannya di Makkah, Al-Madinah, dan tempat-tempat suci untuk memberikan layanan pengobatan kepada para jemaah.
Jumlah rumah sakit mencapai 23, didukung oleh 147 Puskesmas, dan kapasitas klinisnya meningkat menjadi 4.654 tempat tidur. Sedangkan jumlah tempat tidur yang dialokasikan untuk perawatan intensif mencapai 1.080, dan yang diperuntukkan untuk heat stroke 238, dan jumlah kader kesehatan yang memenuhi syarat untuk melayani para peziarah adalah sekitar 25.000 praktisi.
Kementerian Kesehatan Saudi sejauh ini telah menyiapkan titik-titik medis di Kereta Al-Mashaer dan Kereta Al-Haramain, dan mengintensifkan upayanya di area pusat Masjidil Haram di Makkah, selain menyediakan 180 ambulans, dan mendirikan 16 pusat darurat di fasilitas Jembatan Jamarat di Mina.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
240 Kloter Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Makkah
Dua kloter terakhir jemaah calon haji Indonesia tiba di Arab Saudi pada Minggu (3/7/2022). Dengan demikian, sudah ada 240 kloter yang sudah tiba di Kota Makkah.
"Alhamdulillah, kita bersyukur kehadirat Allah, 240 kloter sudah tiba di Kota Makkah, dengan ini seluruh kloter sudah tiba dengan jumlah jemaah 92.668 jemaah dan petugas," ujar Kepala Daker Kerja Makkah Mukhammad Khanif di Makkah, Minggu.
Dua kloter dari Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dan Embarkasi Solo (SOC) menjadi kloter yang terakhir tiba di Kota Makkah pada Minggu 3 Juli. Jemaah dari SOC tiba di Hotel Kiswah 401 dan 402, Jarwal, Makkah sekitar pukul 15.30 WIB. Kedatangan jemaah SOC 43 ini menandai berakhirnya kedatangan jemaah reguler.
"Ke depan kita akan terus berikan pelayanan terkait akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah haji. Untuk nanti perjalanan puncak ke Arafah kita berharap jemaah haji dapat menyiapkan diri untuk menjaga kebugaran tubuh untuk laksanakan puncak haji," kata dia.
Khanif mengatakan, bagi jemaah yang baru tiba di Makkah akan melaksanakan umrah wajib yang nanti akan difasilitasai transportasi bus shalawat. Operasional bus shalawat terakhir pada besok.
"Jadi besok terakhir layanan bus salawat, kemudian kita akan menunggu perjalanan atau pemberangkatan ke Arafah. Dalam masa menunggu ini kita berharap para jemaah haji menyiapkan diri untuk menjaga kesehatan badan, untuk laksanakan puncak ibadah haji," kata dia.
Advertisement
84.889 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi
Jemaah calon haji reguler dari Indonesia yang tiba di Arab Saudi mencapai 84.889 orang. Data tersebut berdasarkan laporan harian Kantor Urusan Haji (KUH) per 30 Juni 2022.
Kantor Urusan Haji juga menyebut, jumlah kedatangan jemaah haji khusus ada 4.266 orang dengan menggunakan 54 penerbangan.
Sementara itu, jumlah jemaah yang dirawat 117 orang, dengan rincian mereka yang rawat inap di KKHI Makkah 103 orang.
"Rawat inap di RSAS 14 orang, 12 di Makkah, 2 di Jeddah," demikian laporan KUH pada Jumat (1/7/2022).
Sementara Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah terus bersiap menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Peralatan dan obat untuk jemaah calon haji pun sudah siap.
"Sekarang kita masih proses survei persiapan-persiapan. Tapi alat-alat dan obat-obatan sudah clear untuk Armuzna sehingga tinggal dilakukan pendorongan. Sekarang yang dilakukan adalah penyiapan tenda-tenda di Arafah dan Mina termasuk setting ruangan di mana ruang rawat, posisi obat, dan untuk petugas juga titik-titik untuk alat medis beroperasi di sana," ujar Kepala Seksi Kesehatan KKHI Daker Makkah Muhammad Imran di Makkah, Rabu (29/6/2022).
Dia mengatakan, di Arafah ada satu klinik utama di tenda misi haji, lalu 4 klinik satelit yang tersebar di setiap maktab di Arafah. Di Muzdalifah ada 10 pos yang ditempatkan di masing-masing titik keluar setiap maktab. Di Mina ada satu klinik utama pas di depan terowongan Muassim.
"Ada 10 titik yang mobile dari EMT dan promkes (promosi kesehatan)," kata dia.
Promkes, kata dia, akan bergerak di tenda-tenda untuk menberikan penyuluhan di Arafah maupun Mina. Emergency Medical Team (EMT) kata dia, akan berada di sepanjang jalur jamarat baik atas jalur terowongan maupun jalur bawah yang melalui Jalan King Abdul Aziz.
Dia menerangkan, pos satelit adalah pos kecil untuk penanganan emergency untuk stabilisasi setelah itu direfer ke klinik utama ini ada di Arafah.
Mendekati Puncak Haji, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan
Mendekati puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna, jemaah haji diminta menjaga kesehatan. Jemaah diminta mengurangi aktivitas yang menguras tenaga.
"Kami dari tim Linjam (pelayanan jemaah) mengimbau jemaah haji karena waktu sudah semakin dekat dengan puncak haji Armuzna, pertama yang perlu saya tekankan, tetap jaga kesehatan. Karena kesehatan sangat penting dalam haji ini," ujar Kepala Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Makkah Linjam Muftil Umam di Kantor Daker Makkah, Rabu (29/6/2022).
Dia juga meminta jemaah mengurangi aktivitas yang tidak perlu. Termasuk di antaranya pergi belanja hingga umrah sunah yang terlalu banyak hingga menguras tenaga, sebab akan berpengaruh ke ibadah haji di Armuzna.
Umam pun menyesalkan ada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang menargetkan jemaah calon haji bisa umrah tujuh hingga delapan kali. Sebab hal tersebut akan menjadi beban bagi jemaah dalam kondisi kurang sehat kalau dipaksakan, sedangkan sebentar lagi akan dilaksanakan puncak haji.
"Ini yang perlu kita antisipasi sehingga jemaah tidak merasakan kelelahan sebelum puncak haji," kata dia.
"Yang lainnya tetap jaga kekompakan kebersamaan satu dengan lainnya, manfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah di hotel termasuk juga jangan sampai memanfaatkan alat alat listrik yang menjadikan kebakaran," ucap Umam.
Umam menuturkan, sempat ada jemaah yang memasang tali jemuran di tempat alarm. Ketika alarm tersentuh berbunyi mengakibatkan ada semprotan air sehingga kamar jemaah basah.
Â
Advertisement