Liputan6.com, Mekkah - Dua pejabat tinggi di sebuah perusahaan haji di Arab Saudi dipecat saat ibadah haji 2022 baru dimulai. Kementerian Haji dan Umrah di Saudi berkata karena tak optimal dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji 2022.
Dilaporkan Arab News, Kamis (7/7/2022), Kementerian Haji dan Umrah berkata keputusan itu dibuat dengan koordinasi bersama dewan direksi perusahaan, serta berdasarkan observasi tim lapangan dari kementerian.
Baca Juga
Salah satu pejabat itu berpangkat sebagai chief eksekutif. Keduanya akan diinvestigasi.
Advertisement
Kementerian Haji dan Umrah menegaskan pihaknya memantau segala pelanggaran dan langsung menanganinya dengan cepat. Hal itu dalam rangka menjaga keselamatan dan kenyamanan jemaah.
Kesalahan jenis apapun disebut tak akan ditoleransi oleh pihak kementerian.
Tim inspeksi dan lapangan kementerian terus melaksanakan tur untuk memeriksa dan menindaklanjuti kualitas pelayanan yang di sediakan kepada jemaah, dan menangani laporan-laporan yang diterima tanpa pengecualian dalam rangka menaikkan level kualitas pelayanan dan menjaga keselamatannya," jelas pihak kementerian.
1 Juta Jemaah
Arab Saudi membuka pintu untuk 1 juta jemaah haji di 2022. Semua jemaah itu telah divaksin hingga tiga dosis. Ada pula batasan usia 65 tahun.
Payung-payung juga disediakan karena suhu di setempat mencapai 42 derajat celciius. Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah menyiapkan 23 rumah sakit dan 147 pusat kesehatan di Mekkah dan Madinah untuk mengakomodasi para jemaah Haji.
Ada lebih dari 1.000 kasus untuk pasien yang butuh perawatan insentif dan lebih dari 200 untuk pasien yang terkena serangan panas (heatstroke). Ada juga 25 ribu petugas kesehatan yang siap merespons kasus-kasus kesehatan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Calon Haji Indonesia Dapat Ganti atau Uang 15 Riyal Jika Makanan Basi
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut, jemaah calon haji akan mendapatkan makanan ganti jika yang disediakan basi atau akan diganti uang senilai SAR15 (Saudi Riyal 15 = Rp 59.960 kurs Selasa 5 Juli 2022).
"Apapun alasannya kalau mereka tidak makan harus diganti. Kalau tidak sempat masak lagi, diganti yang 15 Riyal atau mi seduh yang senilai itu," ujar Menag Yaqut saat rapat koordinasi penyelenggaraan ibadah Haji 1443 H/2022 M di Makkah, Selasa 5 Juli 2022.
Dalam rapat bersama tim Amirul Hajj dan tim pengawas haji itu, Yaqut mengatakan, setiap makanan yang diberikan mempunyai masa berlaku misalnya makan pagi dapat dimakan sampai pukul 11.00, makan siang sampai pukul 17.00 dan makan malam sampai pukul 23.00.
Karena itu, kata dia, kemungkinan jemaah calon haji yang mendapat makanan basi karena sudah melewati jam makannya.
"Ada jemaah yang telat makan, karena makanan ada expired-nya sudah ditentukan mungkin dia ke masjid belum sempat makan jadi makanan basi," ucap Yaqut.
Dia mengatakan, ada perbedaan layanan konsumsi musim haji tahun ini dibandingkan sebelumnya, karena jemaah mendapatkan tiga kali makan, sedangkan sebelumnya hanya dua kali.
"Di Madinah, jemaah mendapatkan makan sebanyak 27 kali selama sembilan hari, kemudian selama 25 hari di Makkah mendapatkan sebanyak 75 kali makan," papar Yaqut.
Sementara itu, jemaah calon haji Indonesia tak perlu khawatir soal makanan selama puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Selama masa Masyair di Arafah, Muzdhalifah dan Mina, jemaah mendapatkan sebanyak 16 kali.
Advertisement
Jemaah Calon Haji Indonesia Diminta Tak Khawatir
Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng chef dari Tanah Air yang mengawasi katering yang disediakan penyedia layanan maktab saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu 26 Juni 2022.
"Kita sudah kontrak dengan penyedia layanan maktab ya, dan mereka juga sudah memberikan kesempatan baik kepada kita atau mereka sendiri untuk melakukan semacam monitoring bersama terhadap pelayanan yang diberikan. Di samping itu dari PPIH Arab Saudi juga sudah menyiapkan skenario untuk pelatihan juru masak yang nantinya akan memberi layanan saat di Armuzna," tutur Arsad.
Dia berharap, dengan adanya pelatihan untuk para chef tersebut, makanan yang disajikan kepada jemaah haji baik di Arafah dan Mina nantinya memiliki selera Indonesia.
"Ini jadi salah satu keluhan di tahun sebelumnya bahwa masakan Arafah ini rasanya katanya enggak jelas atau gimana. Nah kita ada chef, mereka tenaga profesional yang kita rekrut dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, kemudian ada juga ikatan chef Indonesia," jelas Arsad.
Menag Pastikan Tidak Ada Jemaah Calon Haji yang Tertinggal ke Arafah
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melepas jemaah calon haji menuju ke Arafah.
Dia memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal ke Arafah untuk menjalankan puncak ibadah haji.
"Petugas akan sweeping, pastikan jemaah tidak ada yang tertinggal," kata Yaqut di sela pelepasan jemaah haji ke Arafah di sektor 4 Jarwal, Makkah, Kamis (7/7/2022).
Dia pun mengatakan, mobilisasi jemaah di sektor 4 yang mencapai 23 ribu orang berjalan dengan lancar dan baik.
Jemaah yang membutuhkan perlakuan khusus, kebutuhannya pun sudah disiapkan oleh petugas. Di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah ada layanan kesehatan yang disiapkan untuk jemaah.
"Badal haji juga sudah disiapkan, semua pasti sudah kita persiapkan. Semua petugas kita siapkan sangat detail. Evaluasi kita tadi malam melayani jemaah yang paling detail sudah disiapkan oleh panitia," kata Yaqut.
Dia pun menyapa jemaah yang akan diberangkatkan ke Arafah. Dia menanyakan kabar dan kesiapan jemaah.
"Sehat sehat ya," kata Yaqut kepada jemaah yang sudah bersiap di depan hotel.
Advertisement