Liputan6.com, Nara - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan ditembak ketika sedang kampanye. Menurut laporan NHK, Jumat (8/7/2022), Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital ketika dibawa ke rumah sakit.
Saksi mata menyebut Abe terlihat berdarah, serta ada dua suara tembakan. Abe saat itu sedang pidato untuk seorang kandidat partainya.
Lokasi berada di dekat stasiun Yamatosaidaiji, Nara.
Advertisement
Shinzo Abe disebut tak sadar dan tak responsif setelah tembakan terjadi. Seorang terduga pelaku telah ditangkap.
Sebelumnya, Shinzo Abe turun dari jabatan perdana menteri Jepang karena sakit.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Shinzo Abe Diperiksa dalam Kasus Aliran Dana Politik
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah ditanyai oleh jaksa di Tokyo pada Kamis 17 Desember 2020, demikian stasiun televisi komersial TV Asahi melaporkan pada Jumat 18 Desember dengan mengutip keterangan beberapa legislator anonim dari Partai Demokrat Liberal Jepang.
Sebelumnya pada bulan ini, media nasional Jepang menyebut bahwa jaksa telah meminta Abe melapor secara sukarela untuk kasus melawan sekretarisnya tentang dana politik yang melibatkan sebanyak 40 juta yen (sekitar Rp5,4 miliar).
Kantor Abe belum memberikan respons mengenai hal ini, dan belum ada rincian lebih lanjut yang dilaporkan.
Abe, yang mengundurkan diri dengan alasan kesehatan pada September lalu, berada dalam posisi sulit atas kecurigaan bahwa kantornya membantu pembiayaan pesta makan malam untuk para pendukungnya.
Hal tersebut mungkin merupakan pelanggaran atas aturan pendanaan--yang telah dibantah secara keras oleh Abe ketika ia ditanyai di parlemen pada tahun lalu.
Di Jepang, politisi tidak diperkenankan memberikan apa pun kepada konstituen mereka yang dapat terhitung sebagai hadiah, dan aturan ini diberlakukan secara ketat. Tahun lalu, anggota kabinet Abe mengundurkan diri karena perkara pemberian hadiah--yang bahkan berupa melon, kepiting, dan kentang kepada para pendukung mereka.
Advertisement